Breaking News

Kritikan dan Pujian 4 Tahun Pemerintahan Jokowi


Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah memasuki tahun keempat. Ada pujian dan kritikan yang diberikan Jokowi-JK selama memimpin Indonesia.

Kritikan diberikan Presiden PKS Sohibul Iman yang menyoroti 3 poin yang harus dievaluasi dalam 4 tahun kepemimpinan Jokowi-JK. Tiga poin tersebut yaitu masalah ekonomi, demokrasi dan kondisi sosial.

"Terkait dengan merajut harmoni sosial, ini sekarang kurang, jadi kedaulatan ekonomi, pematang demokrasi yang kurang kemudian harmoni sosial yang kurang terajut," kata Sohibul di Komplek PJMI, Tangerang Selatan, Sabtu (20/10).

Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno juga mengkritik Jokowi-JK. Menurut Sandiaga, saat ini lapangan kerja kurang diperhatikan pemerintah.

"Salah satunya juga dengan lapangan pekerjaan. Saat ini sudah masuk ke teritori pesimis. Lebih dari setengah anak muda yang lulus sulit mendapatkan pekerjaan," kata Sandiaga usai acara Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) di Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (20/10).

Tak hanya lapangan kerja, menurut Sandiaga biaya hidup juga semakin berat. Berdasarkan survei internal ada 65% masyarakat Indonesia merasakan beratnya beban biaya hidup, mulai dari bahan pokok hingga pembayaran listrik.

"Memang aspirasi dari masyarakat menyebutkan, mereka berat biaya hidupnya dan harga bahan pokok juga tagihan listrik atau tagihan keseharian mereka," kata Cawapres Prabowo Subianto itu.

Tidak hanya masalah ekonomi, penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat dianggap tak ada kemajuan di masa empat tahun pemerintahan Jokowi-JK. Pada poin ini, pemerintahan Jokowi-JK diberi rapor merah.

"Nilai merah untuk kasus yang HAM berat. Itu yang paling parah sama sekali tidak ada pergerakan, nggak ada kemajuan," kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (19/10).

Dia melihat belum ada langkah konkret dalam upaya penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat di pemerintahan Jokowi. Padahal Komnas HAM telah memberikan beberapa berkas kasus pelanggaran HAM berat masa lalu kepada Jaksa Agung sejak awal 2002.

Sementara itu, untuk pujian kinerja pemerintah diberikan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto. Menteri Perindustrian tersebut mengatakan saat ini ekonomi stabil sehingga kemiskinan berkurang.

"Empat tahun pemerintahan Pak Jokowi kan sudah jelas bahwa kemiskinan berkurang, pertumbuhan ekonomi tetap stabil, inflasi di tingkat yang rendah," ujar Airlangga di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (20/10).

Selain Airlangga, Ketua Umum PPP, M Romahurmuziy (Rommy) juga memuji Jokowi-JK saat memimpin pemerintah selama 4 tahun. Salah satunya pembangunan infrastruktur sangat bagus di era Jokowi.

Contohnya, keberhasilan adanya 443 km jalan tol yang sudah diresmikan Jokowi. Ada 39 bendungan dengan target 65 bendungan hingga 2019 mendatang. Selain itu, pembangunan ratusan embung dan 3 juta unit rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

"Pembangunan jalan tol ini menghubungkan sejumlah daerah dalam waktu cepat. Mobilitas yang meningkat karena adanya jalan tol ini akan membuat perekonomian bergeliat makin cepat," kata Rommy dalam keterangannya, Sabtu (20/10).

Tak hanya infrastruktur, menurut Rommy, Jokowi mampu meningkatkan kebahagiaan masyarakat. Terbukti indeks kebahagiaan Indonesia yang mengalami kenaikan dari 68,28 pada 2014 menjadi 70,69 pada 2017. Indeks ini mencakup tiga dimensi yaitu kepuasan, perasaan, dan makna hidup.

Atas keberhasilan Jokowi tersebut, menurut Rommy suatu keberhasilan prestasi. Tapi diingkari oleh kalangan oposisi.

"Ironisnya, di saat pemerintahan ini terus bekerja dan berprestasi. Lawan politik terus menyerang dengan kata-kata manis tanpa solusi. Lawan politik malah terus menyerang dengan hoax, fitnah dan kampanye negatif yang paling luar biasa," pungkas Rommy.

No comments:

Powered by Blogger.