Breaking News

Presiden Jokowi Minta Pengaspalan Dicampur Karet Dilakukan Secara Nasional



Presiden Joko Widodo perintahkan sejumlah kementerian diantaranya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono serta Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo untuk melaksanakan program pengaspalan jalan yang dicampur dengan karet secara nasional.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat silahturahim dengan petani karet se-Sumatera Selatan di perkebunan rakyat Desa Lalang Sembawa, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sabtu (9/3/2019).
Jokowi menyebut, program pengaspalan jalan yang dicampur dengan karet sudah dicoba di Sumsel, Riau, Jambi dan hasilnya bagus.
“Menteri PU gunakan untuk aspal (bercampur karet), tidak hanya di tiga provinsi, namun di seluruh provinsi. Nanti akan kita berikan edaran agar aspal pemakaiannya dicampur dengan karet,” kata Presiden Jokowi seperti dilansir dari Antara.
Menurut Jokowi, pengaspalan dicampur dengan karet memang harganya terbilang lebilh mahal 10 persen. Namun, ia mengatakan daya awetnya lebih lama. Artinya, jika dikalkulasi sebenarnya jadi lebih murah.
Selain itu, pemerintah juga mendorong BUMN, terutama PTPN, membeli karet dari petani agar harganya meningkat.
“Nanti dari Menteri PUPR bisa dilampiri lagi Mendagri, dalam rangka membantu petani karet,” kata Jokowi.
Presiden juga meminta hilirisasi dan industrialisasi produk karet karena selama berpuluh-puluh tahun Indonesia selalu ekspor bahan mentah.
“Harus mulai berani ke situ, saya sudah perintah ke Menteri BUMN, juga ke swasta. Untuk swastanya agar didorong investasi. Dicarikan partner sehingga ‘raw material’ dipakai dalam negeri dan nilai tambahnya naik,” katanya.
Selain mendorong pasar domestik, Presiden juga menyebut pemerintah sudah kirim tim, yang dipimpin Menko Perekonomian Darmin Nasution, melakukan konsolidasi dengan Malaysia dan Thailand.
“Untuk mengajak produsen karet ini membuat kebijakan yang sama sehingga suplai ke pasar tidak terlalu banyak. Suplai kita kendalikan. Sehingga harga kita harapkan kalau barangnya kurang, harga pasti akan naik,” jelas Presiden Jokowi.


No comments:

Powered by Blogger.