Breaking News

Hati-Hati Kasus Surat Suara Malaysia Kubu 02 Paling Getol Hoax Kecurangan Pemilu


Kepanikan kubu paslon no urut 02 Prabowo-Sandiaga makin menjadi-jadi. Selain semburan hoax dan fitnah yang mereka tebarkan selalu berakhir menjadi bumerang dan menghantam kubunya sendiri juga elektabilitas yang tidak kunjung mendekati bahkan sangat jauh dari 50% angka psikologis untuk dapat membuat asa meraih kemenangan.
Bahkan skenario kotor ternyata sudah dipersiapkan dan diledakkan justru saat mendekati hari H pemilu dan pilpres 2019. Partai NasDem sebagai pihak yang dituduh mengimbau semua pihak untuk berhati-hati dengan skenario kotor (dirty operation) dari kasus surat suara tercoblos di Selangor. Sebab, kuat diduga ada yang main api untuk membakar rumah sendiri.
Selain itu sangat disayangkan pelaku kriminal pencoblosan surat suara tersebut justru dibiarkan melarikan diri saat penggerebekan oleh kubu Prabowo-Sandiaga berlangsung. Sehingga terkesan kuat adanya penghilangan saksi-saksi kunci agar kasus tersebut dapat diusut tuntas, apalagi pihak kepolisian RI harus menempuh jalan berat penyelidikan dan penyidikan karena tempat kejadian perkara (TKP) berada di otoritas negara lain seperti Malaysia.
im Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin Malaysia telah melakukan pengecekan di lapangan terkait dugaan tindak kriminal pencoblosan surat suara secara sengaja di wilayah Bangi, Selangor, Malaysia.
“Kami terkejut mendengar berita yang tersebar bahwa ada oknum yang melakukan tindakan kriminal terkait pencoblosan kertas suara secara sengaja di wilayah Bangi Selangor Malaysia,” ujar Sekretaris TKN Malaysia, Dato M. Zainul Arifin di Kuala Lumpur seperti dikutip Antaranews, Kamis (11/4/2019).
Dia mengatakan, sudah mendapatkan laporan terkait kejadian tersebut dan sudah menurunkan tim ke lapangan. “Memang benar, kami mendapat laporan terkait kejadian tersebut dan tim kami mengecek di lapangan memang benar adanya kertas suara di tempat tersebut. Hanya sangat disayangkan pada saat penggerebekan oknum yang melakukan lari dan tidak tertangkap,” katanya.
Namun demikian, ujar Sekretaris PPP Malaysia ini, perlu ditelusuri apakah kertas itu betul-betul kertas suara dari KPU atau ada oknum yang sengaja merugikan pihak pasangan 01 Jokowi – Ma’ruf karena semua dugaan kertas suara tercoblos mengarah kepada pasangan 01.
“Dengan jumlah puluhan ribu sangat banyak dan rumit kalau dilakukan orang per orang. Kami TKN Malaysia segera akan mengadakan rapat koalisi 01 pada sore ini untuk menyikapi masalah ini dan segera memberi pernyataan sikap terkait ini,” katanya.
Dia mengharapkan, masyarakat jangan dulu menyimpulkan sikap yang negatif terhadap kejadian ini sebelum memastikan kejadian tersebut karena harus menghindari berita-berita yang bersifat hoaks.
Berbagai keanehan penggerebekan pun semakin terang benderang saat banyaknya video-video yang ‘memastikan’ kejadian tersebut adalah benar adanya.
Hal ganjil sebetulnya, jika ada kertas suara sudah tercoblos terutama kejadian ini bukan di wilayah NKRI. Kenapa ? Karena jelas selain surat suara yang ada jumlahnya sangat terbatas, surat suara yang sudah teralokasi sebelumnya ini sudah pasti dikirimkan ke alamat pemilih lewat pos tercatat, yang kemudian juga harus dikirimkan balik ke PPLN untuk kemudian dibuka dihadapan pemilih langsung di TPSLN (Tempat Pemungutan Suara langsung Luar Negeri) dihari pencoblosan, yakni 17 April 2019 nanti. Belum lagi, surat suara tadi harus dilengkapi tandatangan KPPSLN untuk bisa diterima keabsahannya saat hari penghitungan.
Walau memang, bisa juga diputar balikan kejadiannya. Surat suara ini belum disebar, dan memanfaatkan suara pemilih yang sudah kembali ke tanah air, atau lainnya yang artinya data pemilih sudah dimanipulasi sebelumnya yang seharusnya tidak aktif menjadi aktif.
Tinggal bagaimana nanti PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri) mampu tidaknya “menyisir” data pemilih dengan data surat dikirim via pos tercatat, dengan masuknya suara yang dikirim balik (yang juga visa pos tercatat).
Skenario lainnya yang harus diperhatikan masyarakat bahwa penggrebekan tidak ditemani aparat kepolisian maupun KPU atau Bawaslu, penggerebekan dilakukan oleh kader Partai Demokrat dan semua yang ada dilokasi adalah murni pendukung paslon 02 serta plastik yang dituding berisi surat suara tercoblos tidak dibongkar semuanya.
Kader Demokrat yang bernama Brem N Nulangi yang juga menjadi relawan pemantau Pemilu di Malaysia.
“Kami menemukan sendiri, presidennya sudah dicoblos 01, calegnya Nasdem nomor 5 namanya Ahmad,” ujar salah seorang pria dalam video sembari menunjuk surat suara yang telah tercoblos.
Dalam video itu, Brem terlihat mengenakan batik dan topi berwarna krem sembari memperkenalkan dirinya sebagai salah seorang kader Partai Demokrat. “Nama saya Brem ya biar lebih viral lagi. Saya dari Partai Demokrat,” kata Brem.
Lalu ada apa Demokrat sangat bersemangat sekali membuat kehebohan soal surat suara tercoblos. Mulai dari si Andi Arief yang kondang dengan kontainer surat suara tercoblos lalu kawannya si Eko Widodo yang juga simpatisan Demokrat.
Ada bukti Eko Widodo ini orang Demokrat yaitu ada bukti cuitan Zara Zettira yang sempat mengingatkan Eko Widodo untuk jangan membuat cuitan video server KPU telah tercoblos. Akhirnya sesama buzzer dan elite Demokrat sempat heboh, saling menyalahkan waktu itu.
Nah, ada bau tak sedap dari video viral yang ditemukan dan diviralkan oleh Brem. Katanya pelaku sempat terciduk dan melarikan diri.
Ini yang jadi tanda tanya, mengapa ada video rekaman yang baru beredar merekam seorang wanita sedang duduk dan terlihat sangat tenang terus mencoblos banyak surat suara tanpa ketakutan sedikitpun sedang digrebek.
Lalu terlihat beberapa pria yang berdiri dan kelihatan mengawasi. Nampak dalam bagian terakhir rekaman, ada pria berkaos oblong sedang duduk di antara karung-karung yang berisi surat suara.
Dalam video berdurasi sedikit panjang, terlihat ada lebih dari satu perempuan yang mencoblos. Tampak seorang wanita berbaju hijau langsung membuka sedikit surat suara lalu mencoblos gambar paslon 01. Ada juga perempuan berkaos 01 ikut bekerja mencoblos, nah ini yang lebih aneh. Kalau mau curang kok malah terang-terangan?
Menariknya di akhir video ada celetukan seseorang pria yang bertanya sesuatu, “Yang nomor berapa….” lalu dijawabt,”Demokrat”! ketika membalas pertanyaan seseorang mengenai (mungkin) nomor urut caleg. Kok pada familiar semua dengan Demokrat ya? Hm….PD disebut, lagi.
Upaya untuk mendelegitimasi KPU dan penyelenggaraan Pemilu dan Pilpres 2019 serta kepemimpinan Pak Jokowi sudah terbukti sangat masif dan sistematis. Benar-benar tiada henti upaya oposisi ini untuk mengacaukan Pilpres.
Ancaman langsung dilontarkan yaitu mau menduduki KBRI. Serangan datang dari Gerindra yang meminta supaya Dubes Malaysia disuruh pulang ke Indonesia. Mengerikan cara main oposisi yang langsung menjalar bak gurita berapi.
Oposisi menggunakan isu ini untuk membuat ketidakpercayaan pada Pemerintah dan KPU. Ini baru awal, pasti mereka ada lagi siasat busuk yang mau dilakukan. Memang biadab sandiwara dari kubu 02 ini.
Mudah-mudahan kasus ini segera terbongkar. Siapapun dalangnya kita pasti mengharapkan kebenaran yang sesungguhnya. Jangan sampai settingan lagi untuk mendiskreditkan kubu Pak Jokowi seperti yang sudah-sudah. Video sudah beredar, berarti HP perekam juga harusnya sudah bisa dicek dan dibongkar. Kita tunggu saja kejutannya.
Sumber : https://bidikdata.com/hati-hati-kasus-surat-suara-malaysia-kubu-02-paling-getol-hoax-kecurangan-pemilu.html

No comments:

Powered by Blogger.