Breaking News

Wakil Ketua MPR RI Tegaskan Pemilu Adalah Pemersatu Bangsa


Saat ini bangsa Indonesia tengah mengalami ujian sportifitas dalam tikungan tajam demokrasi pemilu presiden dan pemilu legislatif pada 17 April lalu. Ujian di lapangan masih berlanjut, apakah pihak yang kalah dapat secara sportif menerima dan mengakui kekalahannya.
Demokrasi Pancasila hakikatnya adalah menyatukan, bukan memecah belah. Demokrasi Pancasila berpijak pada nilai-nilai Pancasila yang menekankan Persatuan Nasional dan Hikmat Kebijaksanaan.
Sebagai negara demokrasi, Indonesia harus menghadirkan pertandingan demokrasi melalui Pemilu. Tujuannya adalah untuk memilih pemimpin setiap lima tahun sekali.
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah dalam acara Sosialisasi 4 Pilar MPR RI bertajuk “Peran Dunia Olah Raga Dalam Memperkukuh Semangat Kebangsaan Indonesia” bersama Persatuan Bulu Tangkis se-Malang Raya (PBMR), Minggu 21 April 2019 di Malang, Jawa Timur, mengatakan bahwa siapapun yang terpilih nanti terpilih akan membentuk pemerintahan selama 5 tahun ke depan dan bertugas melayani segenap kepentingan rakyat tanpa terkecuali.
Basarah mengatakan, dengan membentuk pemerintahan inilah maka cita-cita Proklamasi masyarakat adil dan makmur bisa diwujudkan.
“Karena itulah mari kita rapatkan barisan. Jaga terus persatuan nasional. Sebab persatuan adalah aset terbesar bangsa Indonesia. Dengan telah selesainya tahapan kampanye dalam proses pemilu 2019 maka selesailah sudah semua persaingan politik yang terjadi. Segala sengketa menyangkut hasil pemilu kita serahkan kepada mekanisme hukum yang telah kita sepakati di negara kita. Kini saatnya merajut lagi persaudaraan kita,” ujarnya.
Indonesia menjadi sebuah bangsa dan negara yang heterogen bukan kebetulan, melainkan sudah tertera jelas dalam suratan takdir bangsa Indonesia. Indonesia nampak indah karena penuh terdiri dari pusparagam perbedaan yang diikat dengan Bhinneka Tunggal Ika berdasarkan Pancasila.
Oleh karena itu lanut Basarah sudah sepatutnya kita bersyukur kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.


No comments:

Powered by Blogger.