Breaking News

Sambut Ramadhan, Tuan Guru NU NTB Minta Masyarakat Bersatu Pasca Pemilu

KoranNTB.com – Menyambut datangnya bulan suci Ramadan, dan Haul Akbar Syeh Abdul Qodir Jaelani, TGH Shaleh Hambali, TGH L. M Faesal, Ust. L Bukran, TGH L. Muhammad Alwi, TGH Nuruddin Husni, TGH Khairi Adnan, diadakan pengajian akbar, Rabu malam, 1 Mei 2019.
Terpusat di Asrama Putri Ponpes Manhalul Maarif Desa Darek, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah, diadakan pengajian yang dihadiri sekitar 1.000 orang.
Hadir para Tuan Guru NU dan stakeholder NTB, di antaranya TGH Turmuzi Badarudin (Pembina Ponpes Qomarul Huda Bagu), Tarwo Kusnarno, SE., M.Si (Kabinda NTB), AKBP Budi Santoso (Kapolres Loteng), Prof H Masnun (Ketua PW NU NTB), Lettu Dharmawan (Pasandhi/Mewakil Dandim Loteng), IPTU Halid (Kapolsek Praya Barat Daya), H Haerudin ( perwakilan Kemenag Loteng), Zaenal Mustakin (Camat Praya Barat Daya), Ismail Syahbudin (Kades Darek), dan para santri serta para tokoh dan warga.
Awal kegiatan dilaksanakan salat Magrib berjamaah dan salat Isya. Kemudian,  pembacaan ayat suci Al Quran oleh santri Ponpes Manhalul Maarif Darek, dan dilanjutkan Sholawat Badar bersama.
Ketua panitia Ustad H. Ahmad Makky menyampaikan, momen acara tersebut sangat tepat untuk bersatu kembali setelah pelaksanaan Pilpres 2019, yang mana pada saat tahapan pemilu banyak masyarakat berbeda pendapat.
Kegiatan tersebut mengajak untuk terus menjalin silaturahmi kembali dalam bingkai NKRI.
Ketua PW NU NTB, Prof H Masnun mengatakan warga Nahdiyin wajib untuk mengikuti ulama. Dia menerangkan, acara tersebut merupakan wahana silaturahmi sesama muslim dalam rangka menyambut datangnya bulan Ramadan.
“Momen pasca pemilu diharapkan agar masyarakat tetap menjaga situasi dan kondisi Kamtibmas yang lebih baik lagi sambil menunggu keputusan dari lembaga yang berwenang yakni, KPU,” ungkapnya.
Dia berharap pasca pemilu, masyarakat yang semula terbelah dapat kembali bersatu dalam bingkai NKRI.
“Terlebih sebentar lagi umat Islam akan menjalankan ibadah puasa Ramadan. Ciri lain kaum Nahdiyin adalah ziarah kubur saat menjelang puasa. Dengan ziarah kubur mengingatkan kita akan perjuangan para pendahulu dan leluhur serta orang tua kita semua,” katanya.
Kabinda NTB, Tarwo Kusnarno mengajak kepada seluruh jamaah untuk tetap menjaga silaturahmi. “Tetap menjaga persatuan dan kesatuan khususnya paska Pemilu 2019. Menunggu keputusan KPU terkait hasil Pilpres adalah sikap bijak. Bangsa Indonesia akan baik jika pengelolanya baik,” paparnya.
Sementara itu, Tausyah TGH Maarif Makmun Pengasuh Ponpes Manhalul Maarif Darek mengatakan, bahwa wajib hukumnya menjaga keutuhan NKRI. Dia mengajak warga Nahdliyin khususnya pasca Pilpres agar tetap menjaga persatuan dan persaudaraan. Siapapun yang terpilih sebagai pemimpin itulah pilihan rakyat melalui demokrasi Pemilu.
“Masyarakat kami minta untuk bersabar menunggu hasil pengumuman dari KPU. Loteng sudah kondusif, harus terus dipertahankan dan jangan sampai ada orang masuk yang akan mengganggu ketentraman masyarakat Loteng. Mengapresiasi kinerja dan tugas TNI/Polri yang sudah menjaga keamanan selama Pemilu,” imbaunya. (red/2)

No comments:

Powered by Blogger.