Breaking News

PDIP Menilai Suasana Idul Fitri Bisa Menjadi Momen Bertemunya Jokowi-Prabowo

PDI Perjuangan mendorong pertemuan antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto dalam suasana Idul Fitri dan tidak perlu menunggu putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Menurut Wasekjen PDIP Ahmad Basarah mengatakan momen halalbihalal usai Idul Fitri perlu dimanfaatkan para tokoh bangsa yang berbeda pendapat untuk bertemu dan bersilaturahmi.
“Khususnya Prabowo, Sandi, Jokowi, Ma’ruf tidak harus menunggu momentum pascaputusan MK. Bahwa kita menghormati prinsip-prinsip ketatanegaraan kita, hasil pemilu, hasil diputuskan oleh para hakim MK. Itu biarkan ranah yang lain,” ungkap Basarah di kantor GMNI, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/6/2019).
Basarah menilai, situasi bangsa Indonesia saat ini terjadi pembelahan di tengah masyarakat. Karena itu ia berharap keteladanan para elite politik untuk menciptakan suasana damai.
Lebih jauh kata dia menuturkan bahwa Pemilu kemarin, yang damai dan tertib harusnya menjadi tempat bercermin elite politik bahwa masyarakat di bawah damai-damai saja ketika menggunakan hak konstitusionalnya pada waktu itu.
Sebaiknya kata dia para elit juga perlu memanfaatkan momentum lebaran untuk saling bermaaf-maafan, mempererat persaudaraan, serta menjaga persatuan bangsa yang susah payah diperjuangkan para pendahulu-pendahulu kita.
“Harusnya kita belajar pada kearifan rakyat di bawah. Pemilu ini sekadar rutinitas 5 tahunan, agenda demokrasi 5 tahunan, tidak boleh mencabik-cabik persaudaraan kebangsaan kita yang diperoleh susah payah oleh pendahulu-pendahulu kita,” ujarnya.
Dorongan rekonsiliasi ini sebelumnya disuarakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Sultan berharap Idul Fitri menjadi momentum bertemunya Jokowi dengan Prabowo.
Selain itu PP Muhammadiyah juga menyerukan pesan yang sama. Muhammadiyah bahkan melakukan lobi-lobi ke sejumlah pihak untuk mewujudkan pertemuan Jokowi dan Prabowo.

No comments:

Powered by Blogger.