Tim Hukum 02 Menyiram Air Kotoran ke Keluarga Cendana di Sidang MK
Dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi (Jumat (14/6) kemarin Tim
hukum capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno,
Teuku Nasrullah menyinggung pemerintahan Jokowi bergaya otoriter Orde
Baru.
Dia menilai cara Presiden Jokowi memerintah memunculkan pendapat bahwa sistem pemerintahan bergaya Neo-Orde Baru.
“Gaya Otoriter Orde Baru. Lebih jauh, potensi kecurangan pemilu yang dilakukan presiden petahana akan lebih kuat terjadi kalau karakteristik pemerintahan yang dibangunnya adalah pemerintahan yang cenderung otoriter, yang untuk di Indonesia salah satu contohnya adalah di era Orde Baru,” kata Teuku Nasrullah.
Artinya alamat yang sangat jelas bahwa orde baru memang otoriter dan diakui oleh kubu mereka sendiri.
Apa yang disampaikan Teuku Nasrullah dalam sidang PHPU itu seperti menyiram wajah-wajah cendana. Padahal Prabowo masih bagian dari keluarga Cendana dan selama ini Tommy serta semua keluarga Cendana mendukung Prabowo.
Orde Baru adalah era pemerintahan yang buruk, otoriter, dan hanya melahirkan catatan salah satu presiden koruptor paling rakus sedunia. Bahkan ada pengamat menganalisa bahwa harta kekayaan yang sudah dijarah itu tidak akan habis sampai tujuh turunan.
Tudingan pemerintahan yang otoriter sebelumnya pernah dibantah Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). JK pernah mengisahkan kedekatannya dengan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, selama 4 tahun bersama Jokowi, dia mengaku tidak pernah melihat sikap otoriter dari kepemimpinan Jokowi.
“Tapi saya jamin pengalaman 4 tahun dengan Jokowi, beliau tidak kepikiran otoriternya,” kata JK saat menjadi pembicara di CNBC Economic Outlook 2019, di Jakarta, Kamis (28/2).
Namun, dengan sikap kepemimpinan Jokowi yang tidak ingin berkuasa sendiri kadang-kadang justru membuat dirinya kerepotan. Sebab, hampir dalam satu minggu, kurang lebih 5 kali dilakukan rapat tentang pengambilan keputusan atau kebijakan.
Sumber : https://bidikdata.com/tim-hukum-02-menyiram-air-kotoran-ke-keluarga-cendana-di-sidang-mk.html
Dia menilai cara Presiden Jokowi memerintah memunculkan pendapat bahwa sistem pemerintahan bergaya Neo-Orde Baru.
“Gaya Otoriter Orde Baru. Lebih jauh, potensi kecurangan pemilu yang dilakukan presiden petahana akan lebih kuat terjadi kalau karakteristik pemerintahan yang dibangunnya adalah pemerintahan yang cenderung otoriter, yang untuk di Indonesia salah satu contohnya adalah di era Orde Baru,” kata Teuku Nasrullah.
Artinya alamat yang sangat jelas bahwa orde baru memang otoriter dan diakui oleh kubu mereka sendiri.
Apa yang disampaikan Teuku Nasrullah dalam sidang PHPU itu seperti menyiram wajah-wajah cendana. Padahal Prabowo masih bagian dari keluarga Cendana dan selama ini Tommy serta semua keluarga Cendana mendukung Prabowo.
Orde Baru adalah era pemerintahan yang buruk, otoriter, dan hanya melahirkan catatan salah satu presiden koruptor paling rakus sedunia. Bahkan ada pengamat menganalisa bahwa harta kekayaan yang sudah dijarah itu tidak akan habis sampai tujuh turunan.
Tudingan pemerintahan yang otoriter sebelumnya pernah dibantah Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). JK pernah mengisahkan kedekatannya dengan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, selama 4 tahun bersama Jokowi, dia mengaku tidak pernah melihat sikap otoriter dari kepemimpinan Jokowi.
“Tapi saya jamin pengalaman 4 tahun dengan Jokowi, beliau tidak kepikiran otoriternya,” kata JK saat menjadi pembicara di CNBC Economic Outlook 2019, di Jakarta, Kamis (28/2).
Namun, dengan sikap kepemimpinan Jokowi yang tidak ingin berkuasa sendiri kadang-kadang justru membuat dirinya kerepotan. Sebab, hampir dalam satu minggu, kurang lebih 5 kali dilakukan rapat tentang pengambilan keputusan atau kebijakan.
Sumber : https://bidikdata.com/tim-hukum-02-menyiram-air-kotoran-ke-keluarga-cendana-di-sidang-mk.html
No comments: