Menteri Erick Izinkan BUMN Gandeng Asing untuk Pengembangan Vaksin Corona
JAKARTA - Pemerintah terus berusaha untuk mencari vaksin dari virus corona. Pencarian vaksin ini dilakukan dengan mendorong perusahaan plat merah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengembangkan vaksin corona atau Covid-19.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, dirinya terus mendorong perusahaan plat dalam pengembangan vaksi virus corona. Termasuk jika harus bekerja sama dengan pihak asing agar bisa menemukan vaksin corona.
Hingga saat ini peusahaan farmasi milik pemerintah sudah melakukan kerjasama dengan beberapa pihak lain termasuk Kementerian Kesehatan. Selain itu, perusahaan plat merah juga sudah melakukan kerjasama dengan LBM Eijkman hingga perusahaan bioteknologi China, Sinovac.
"Apa kerjasama dengan Eijkman, atau dengan Kemenkes, apakah dengan lembaga internasional CEPI, Sinovac, untuk melakukan terobosan mengenai vaksin atau obat-obatan," ujar Erick, Rabu (20/5/2020).
Selain pengembangan vaksin, perusahaan BUMN juga diminta untuk inovatif dengan memproduksi peralatan kesehatan. Mengingat alat kesehatan sangat dibutuhkan oleh masyarakat di tengah pandemi corona ini.
Misalnya saja PT Biofarma dan PT DI juga bisa sudah memulai memproduksi ventilator lokal dan serta PCR tes kit. Adapun BUMN Kesehatan juga sudah memberikan fasilitas penanganan khusus virus corona (Covid-19) dengan menjadikan beberapa fasilitasnya sebagai rumah sakit darurat kesehatan.
"RS kita sudah mengcover 50 persen tempat tidurnya yang friendly kepada covid dan ke depan ini bisa juga dipakai untuk TBC dan lain-lain karena ini menjadi nomor 1 dan kita juga coba mengadakan alat lab," ucapnya.
Di sisi lain, perusahaan BUMN telekomunikasi juga diminta untuk menyebarkan imbauan pemerintah untuk menjaga jarak hingga berdiam diri di rumah. Hal ini sudah dilakukan oleh Telkom denga bersinergi dengan banyak kementerian kita meluncurkan applikasi PeduliLindungi dimana apps ini sudah didownload jutaan, belum maksimal dan dapat ditingkatkan.
"Kami ke depannya siap mendukung data sollution menjadi satu single data," kata Erick.
(rzy)
No comments: