Kementerian PUPR Mulai Pembangunan Rusun dan Rusus di DOB Papua
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan siap mendukung pengembangan Daerah Otonomi
Baru (dob) Papua. Hal tersebut dilaksanakan melalui berbagai pembangunan
infrastruktur termasuk hunian vertikal dan rumah khusus untuk pemerintah
provinsi Papua Selatan dan Papua Tengah.
“Kami siap melaksanakan
pembangunan infastruktur Rumah Susun (Rusun) dan Rumah Khusus (Rusus) ASN
Pemerintah Provinsi Papua Selatan dan pembangunan Rumah Susun ASN Pemprov Papua
Tengah,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mohammad Zainal Fatah di wakili Kepala Biro
Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri (PAKLN) Sekretariat Jenderal
Kementerian PUPR, Edy Juharsyah
Menurut Zainal Fatah,
keputusan untuk mendorong pembangunan infrastruktur dasar dan perumahan ini
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan strategis dan kebutuhan untuk
meningkatkan pelayanan publik, otonomi daerah, dan kesejahteraan masyarakat di
wilayah papua.
Bentuk komitmen Pemerintah
Pusat untuk mendorong pembangunan dan pemerataan di seluruh wilayah Indonesia,
khususnya empat Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua, diputuskan untuk membentuk
provinsi baru yaitu Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2022 tentang Pembentukan
Provinsi Papua Barat Daya, Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2022 tentang
Pembentukan Provinsi Papua Tengah, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2022 tentang
Pembentukan Provinsi Papua Pegunungan dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2022
tentang Pembentukan Provinsi Papua Selatan.
Berdasarkan data yang ada,
Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran kebutuhan DOB Papua sebesar Rp5.910,89
miliar, dengan rincian untuk Bidang Sumber Daya Air sebesar Rp580,83 miliar
untuk peningkatan kapasitas intake pipa transimis SPAM Regional, pembangunan
air baku, serta pengendalian banjir dan pengaman Pantai, Bidang Jalan dan
Jembatan Rp 621,77 miliar untuk pembangunan prasarana jaringan jalan.
Selanjutnya, Bidang Cipta
Karya Rp4.253,82 miliar untuk pembangunan kantor Gubernur, DPRD, MRP,
pembangunan TPST, Optimalisasi TPA, pembangunan drainase, dan SPAM Regional dan
Bidang Perumahan Rp454,47 miliar, untuk pembangunan rumah susun dan sarana prasarana,
utilitas umum di Provinsi Papua Selatan, Papua Tengah dan Papua Barat Daya,
serta pembangunan rumah khusus di Provinsi Papua Selatan.
“Pembangunan hunian ini secara
tidak langsung mendukung majunya Papua, karena rumah susun dan rumah khusus ini
adalah bangunan gedung fungsi hunian yang nantinya akan dimanfaatkan oleh ASN
yang bertugas di DOB Papua. Diharapkan pembangunan hunian ini secara bertahap
dapat selesai dan di operasikan pada bulan Juli 2025,” jelas dia.
Zainal menjelaskan, pada hari
ini Jum’at tanggal 30 Agustus 2024, Kementerian PUPR melaksanakan agenda
penting yakni Penandatanganan Kontrak Paket Pekerjaan Pembangunan Rumah Susun
dan Rumah Khusus di Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua, dimana ini merupakan
momentum yang bermakna sebagai garis start rekan-rekan semua dalam melaksanakan
tanggung jawab menyediakan hunian yang layak bagi para ASN yang akan bekerja
memajukan Papua.
Beberapa bentuk dukungan
Kementerian PUPR Pembangunan Infrastruktur Perumahan pada Provinsi Papua
Selatan antara lain Rusun untuk ASN sebanyak dua tower setinggi tiga lantai
dengan unit hunian total sebanyak 88 unit tipe 36 dan 50 unit rumah khusus tipe
70. Sedangkan di Provinsi Papua Tengah nantinya akan dibangun dua tower Rusun
setinggi tiga lantai dengan 88 unit hunian tipe 36.
Pada kesempatan itu,
Penandatanganan Kontrak Pekerjaan Konstruksi Dalam Rangka Mendukung Daerah
Otonomi Baru (DOB) Papua dilaksanakan secara langsung oleh Pejabat pembuat
Komitmen (PPK) Rumah Susun dan Rumah Khusus Provinsi Papua, Second Michal
Sopranita Maria Elisabeth Worabai, S.T. dengan perwakilan PT. Nindya Karya
(Persero) dan PT. Djasa Uber Sakti Tbk disaksikan Pejabat Tinggi Pratama dan
Pejabat Tinggi Madya di Kementerian PUPR serta PJ Gubernur.
Direktur Jenderal Perumahan
Kementerian PUPR Iwan Suprijanto menerangkan, sesuai dengan arahan Presiden
Republik Indonesia Joko Widodo dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, pihaknya
siap membangun infrastruktur perumahan bagi masyarakat dan ASN di DOB Papua.
“Pembangunan dari Papua akan
tetap dilakukan agar pemerintahan DOB segera berlangsung. Kami juga berharap
pemerintah provinsi menunjuk tim teknis untuk melakukan pendampingan terhadap
proses Pembangunan di lapangan sehingga proses serah terima asset nantinya juga
bisa dilaksanakan serta Ketika selesai bisa di Kelola dan dimanfaatkan dengan
baik,” ujar dia.
Dalam pembangunan di Papua,
rekan-rekan penyedia akan dihadapkan pada kondisi yang jauh berbeda dari yang
ada di Jakarta, ataupun di Pulau Jawa. Kondisi cuaca, jalan yang ekstrim,
keamanan, sumber daya air, listrik dan material yang terbatas.
Sehingga penyedia jasa perlu
merencanakan dan berstrategi yang baik agar terhindar dari risiko-risiko yang
dapat mengganggu pencapaian target penyelesaian pekerjaan. Kegiatan Pembangunan infrastruktur perumahan
ini dapat bermanfaat dan menjadi sarana untuk mewujudkan Papua yang lebih maju.
“Satu hal yang penting bahwa
DOB Papua bukan hanya sekedar ibu kota provinsi baru, tetapi juga menjadi wujud
percepatan pembangunan di Papua untuk menyejahterakan rakyat Papua. Kementerian
PUPR adalah tim yang menjadi ujung tombak pembangunan sejarah memajukan Papua.
Saya ingin mengucapkan selamat
kepada para penyedia jasa yang telah terpilih menjadi pemenang paket fisik
pembangunan rumah susun dan rumah khusus di Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua
yang secara langsung akan terlibat dalam membangun negeri, mewujudkan kemajuan
pembangunan ibu kota provinsi baru di Papua,”
ungkap dia.
No comments: