Breaking News

Terbongkar Taktik Prabowo Gunakan “Ijtihad Ulama” Untuk Memilihnya Hanya Untuk Menutupi Kekurangan Ilmu Agamanya

Terbongkar Taktik Prabowo Gunakan "Ijtihad Ulama" Untuk Memilihnya Hanya Untuk Menutupi Kekurangan Ilmu Agamanya
Pernyataan mantan tim sukses capres Prabowo Subianto pada Pilpres 2014 lalu La Nyalla Mattalitti yang mengemukakan bahwa Islam bagi Prabowo hanya sebagai kedok saja.
karena ternyata pengetahuan agamanya sangat dangkal bahkan La Nyalla berani mengemukakan Prabowo tidak berani memimpin sholat dan membaca Al Quran karena tidak memahami ajaran Islam dengan baik.
Mantan istri Prabowo Subianto yang juga anak mantan penguasa otoriter pemimpin Orde Baru Titiek Soeharto hanya bisa menangkis bahwa bahwa Prabowo bukan muallaf padahal kenyataan keluarga Prabowo bahkan hingga saat ini ada yang menganut agama selain Islam.
Tapi pernyataan Titiek sangat tidak jelas karena hanya tegas mengatakan sudah beragama sejak dulu.
“Secara pribadi salat. Kan kata Pak Nyalla dia sebagai mualaf. Nah sekarang dia masuk Akabri tahun berapa, agamanya apa waktu itu. Kan sudah Islam dari dulu,” ujar Titiek seperti dikutip detikcom Kamis (13/12/2018).
Pernyataan Titiek tersebut juga terbantahkan oleh pernyataan Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan calon presiden Prabowo Subianto adalah orang yang polos jika ditanya soal agama.
Hal tersebut dikatakan Ahmad Riza menanggapi pernyataan La Nyalla Mattalitti yang menyebut Prabowo tak berani memimpin salat dan membaca Alquran.
Riza mengatakan Prabowo selalu mengamini bahwa dirinya bukan ulama, ustaz, ataupun ahli agama. Begitu pula dengan cawapres yang jadi pasangan Prabowo, Sandiaga Uno. Riza pun berharap jangan meminta Prabowo atau Sandi untuk ceramah agama.
“Kalau ditanya agama dia polos. ‘Saya ini bukan ahli agama’. Dia jujur mengakui bukan ahli agama. Bukan ustaz bukan ulama. Jangan minta Prabowo ceramah agama,” kata Riza seperti dikutip CNNIndonesia.com, Selasa (11/12).
Sebelumnya, pada Selasa (11/12) siang, La Nyalla menyebut Prabowo tidak berani memimpin salat dan membaca Alquran lantaran tidak memahami ajaran Islam dengan baik.
Riza menilai pernyataan La Nyalla itu tidak substansial. Dia berpendapat pernyataan itu dilontarkan kubu lawan politik pendukung paslon Joko Widodo-Ma’ruf Amin karena takut kalah.
“Enggak Substansial. Ya, begitu kalau orang mau kalah. Biasa. Cari-cari yang enggak ada substansinya, enggak ada hubunganya,” kata Riza.
Pernyataan Riza tak substansial ini tentu jauh dari subtansi pernyataan La Nyalla sendiri yang mengungkapkan hal tersebut karena kenyataannya pendukung Prabowo selalu melancarkan hoax dan fitnah tentang keIslaman Presiden Jokowi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh propaganda dan provokasi dari pendukung Prabowo sama dengan Maling Teriak Maling karena ditujukan untuk menutupi kekurangan sendiri.
Prabowo tentu sangat harus dipertimbangkan untuk dipilih sebagai Presiden sebagaimana kamuflase “Ijtihad Ulama” pendukungnya jika status agamanya saja tidak jelas. Seorang pemimpin harus menjadi contoh dan teladan bagi rakyat yang dipimpin.
Fakta mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, sehingga tidak mungkin mau dipimpin dengan sosok Prabowo yang tidak mengerti dan menguasai ajaran Islam. Kedekatannya dengan kelompok Islam selama ini hanya dijadikan sebuah kamuflase untuk berlindung dan menutupi kekurangannya dalam soal agama.

No comments:

Powered by Blogger.