Breaking News

Kata Netizen Soal Internet Mati Saat Nyepi




Jakarta - Ada hal sedikit berbeda saat Hari Raya Nyepi di Bali tahun ini. Selain tidak melakukan kegiatan yang sudah dilarang sebelumnya, tahun ini kondisi tersebut ditambah dengan dimatikannya internet untuk sebagian wilayah Bali.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendukung usulan Majelis-Majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali yang menyerukan agar Hari Raya Nyepi tahun ini tidak melakukan aktivitas di internet.

Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kementerian Kominfo Ahmad M. Ramli mengatakan, operator seluler sepakat mengupayakan pemadaman internet di tempat-tempat tertentu di Bali hari ini, Sabtu (17/3/2018).

"Kementerian Komunikasi dan Informatika menghormati seruan tersebut. Setelah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait," ujar Ramli di Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu (13/3).

Tanggapan beragam datang dari berbagai kalangan, baik yang beragama Hindu maupun bukan, dan yang berdomisili di Bali maupun di luar Pulau Dewata tersebut.

Salah satunya netizen dengan nama akun detikID Pausabu, menuliskan komentar bahwa dirinya tidak keberatan dengan aturan tersebut. Menurutnya, hitung-hitung ikut berpuasa dari internet.

"Saya non Hindu, sudah beberapa kali Nyepi di Bali. Santai-santai saja, cuma sehari. Klo gak ada internet juga masih bisa makan dan baca buku. Tanpa polusi, tanpa suara kendaraan, menikmati alam dengan cara yang khas. Positifnya sehari istirahat tanpa melakukan aktifitas berat," komentarnya.

Sementara itu Eka Santhika, sebagai pemeluk agama Hindu, dia menyambut baik seruan untuk tidak melakukan aktivitas berinternet saat Hari Raya Nyepi.

Karena pada dasarnya, saat Nyepi, sudah seharusnya menghindari segala macam kegiatan seperti menyalakan api atau listrik, berpergian ke luar rumah dan lainnya.

Eka yang tahun ini merayakan Nyepi di Bali, menyatakan bahwa dirinya memang tidak menggunakan internet saat berpuasa di Hari Raya Nyepi. Namun menurutnya imbauan untuk puasa internet seharusnya menjadi kesadaran masing-masing.





"Gak internetan ya kesadaran sendiri-sendiri aja. Kalau emang niat, gak akan dilakukan. Cuma kalau orangnya gak biasa laku prihatin semacam puasa dan lainnya, ya susah sih nahan dirinya," kata Eka saat berbincang sehari sebelum perayaan Nyepi.

Dia juga menyoroti Bali sebagai destinasi wisata. Menurutnya mungkin akan ada banyak turis dan umat agama lain yang kesulitan jika internet mati meski cuma sehari.

"Buat wisatawan yang dipaksa Nyepi di Bali, kasihan gak ada kegiatan. Meski pemadaman katanya ga termasuk di tempat-tempat strategis, tapi turisnya kan kesebar di mana-mana," sebutnya.

Bagaimanapun, ucapan selamat terus mengalir di linimasa media sosial (medsos). Selamat Hari Raya Nyepi bahkan sempat bertengger di jajarang trending topic Twitter Indonesia.

Ucapan-ucapan tersebut tentunya bukan dari masyarakat dan umat Hindu di Bali yang sedang melakukan Nyepi saat ini, melainkan dari masyarakat dan tokoh-tokoh di seluruh Indonesia, yang notabene bukan pemeluk Hindu.

Hal ini mencerminkan bagaimana masyarakat Indonesia menjunjung toleransi dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Nyepi tanpa internet kali ini berlangsung pada tanggal 17 Maret 2018 pukul 06.00 sampai dengan 18 Maret 2018 pukul 06.00 WITA.


















(rns/mag)

No comments:

Powered by Blogger.