BANDUNG,- Polisi menyita senjata api dan pisau beracun dari empat terduga teroris yang ditembak mati oleh Densus 88 di wilayah Cianjur, Jawa Barat, Minggu (13/5/2018). "Dari tangan tersangka terdapat barang bukti, senjata revolver kelihatannya seperti pabrikan ya, tapi kita cek, yang ini adalah (senjata api) rakitan dengan delapan selongsong peluru. Dan dua pisau, saya tidak bisa pegang dimungkinkan ini mengandung racun," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (13/5/2018).
Polisi juga mengamankan kendaraan roda empat merk Honda Brio berwarna abu-abu dengan nomor polisi F 1416 UZ, KTP, SIM A dan C, kartu pelajar atas nama BN, value card, kartu multi trip, 1 buah HP, dan kartu JKN atas nama DCN.
Selain itu, ada pula kartu identitas sidik jari DCN, kartu ATM Mandiri, 1 buah tulisan kertas putih, charger handphone, kartu e-tol, kartu Telkomsel 2 buah, gunting kuku dan ikat rambut warna merah. Agung juga membenarkan bahwa Densus 88 Mabes Polri menembak mati para terduga teroris yang diduga berniat menyerang markas atau kantor polisi.
Baku tembak yang terjadi di Terminal Pasir Hayam, Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jawa Barat, terjadi setelah sebelumnya petugas membuntuti mereka dari Sukabumi. Keempat terduga teroris yang diketahui berinisial BBN, DCN, AR dan HS pun meninggal dunia. "Betul sekira pukul 01.00 WIB- 03.30 WIB telah dilakukan tindakan preventif berupa penegakan hukum dari teman-teman Densus 88 dibantu dari Kodam dan Polres Cianjur lakukan penegakan hukum terhadap empat terduga teroris yang memang itu sudah dimonitor akan menyerang mako-mako kantor polisi atau mereka dikenal dengan istilahnya toghut," kata Agung.
Dari hasil olah TKP, polisi mengembangkan penyelidikan ke Kabupaten Sukabumi dan mengamankan MG. "Tadi pagi keempat jenazah serta satu terduga teroris MG sudah dibawa ke Jakarta untuk pengembangan lebih lanjut," katanya.
No comments: