Breaking News

Ibu anak diintimidasi, #2019GantiPresiden dinilai gerakan yang membuka peluang teror

Merdeka.com - Seorang ibu dan anak mengalami pelecehan dan intimidasi dalam acara car free day di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (29/4) lalu. Dugaan intimidasi itu dialami ibu memakai kaos #DiaSibukKerja oleh sekelompok orang memakai #2019GantiPresiden.

 Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Daniel Tumiwa, mengatakan peristiwa itu merupakan bentuk teror terhadap mereka yang berbeda pilihan politik.

"PSI dengan tegas menyatakan bahwa kaos dan gerakan #2019GantiPresiden adalah gerakan yang membuka peluang lebar untuk tindakan teror," kata Daniel Tumiwa, Rabu (2/5).

Dia mengatakan tindakan yang dilakukan kelompok pemakai kaos #2019GantiPresiden itu merupakan salah satu hadirnya PSI di kancah politik Indonesia. Sebab, partainya memiliki semangat antiintoleransi.

Karena itu, pihaknya mengajak seluruh warga untuk mengumandangkan semangat #KitaTidakTakut yang sempat populer saat terjadinya ledakan bom di Sarinah beberapa waktu lalu.

Daniel mengingatkan, saat ledakan bom Mega Kuningan terjadi pada 2009, generasi muda Indonesia yang menolak intimidasi dan teror, memprakarsai lahirnya Amanat Bersama #IndonesiaUnite. Amanat tersebut disusun bersama-sama melalui proses Wiki yang berjalan di halaman web IndonesiaUnite selama sepekan. Lebih dari 2000 orang terlibat merumuskannya secara online.

"Salah satu poinnya adalah generasi baru Indonesia menolak hidup dan tumbuh dengan rasa takut, memilih menjadi pemberani," katanya.

Pada poin lain ditegaskan bahwa generasi baru Indonesia percaya penuh dengan prinsip demokrasi, kemanusiaan, kesetaraan, saling menghormati dan menolak segala diskriminasi. Adapun bunyi lengkap dari Amanat Bersama #IndonesiaUnite yakni;

-Kami adalah generasi baru, pewaris sah bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
-Kami adalah generasi baru, yang menolak untuk hidup dan tumbuh dengan rasa takut. Kami memilih menjadi pemberani.

-Kami adalah generasi baru, yang percaya setiap kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan baru. Karena itu, kami akan berusaha untuk memutus rantai kekerasan melalui karya kemanusiaan di mana pun kami berada.

-Kami adalah generasi baru, yang percaya penuh dengan prinsip demokrasi, kemanusiaan, kesetaraan, dan saling menghormati. Karena itu, kami menolak segala bentuk diskriminasi.

-Kami adalah generasi baru, yang akan membangun sebuah bangsa dan negara yang bermartabat dan terhormat, mampu mempersatukan Indonesia, melindungi hak-hak individu, berdiri di atas semua golongan, serta memuliakan manusia-manusia yang menjadi rakyatnya. [dan]

No comments:

Powered by Blogger.