Breaking News

Kementerian ESDM Dinilai Berhasil Menjaga Kesinambungan Kinerja Industri Migas


Jakarta – Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2018 ditargetkan sebesar Rp120,3 triliun atau 44 persen dari total rencana PNBP nasional sebesar Rp275,4 triliun berdasarkan APBN 2018.

Namun angka tersebut diperkirakan dapat lebih tinggi karena asumsi harga minyak mentah atau Indonesia Crude Price (ICP) yang digunakan dalam APBN 2018 sebesar 48 dolar AS per barel, sementara realisasi ICP bulan Januari 2018 sebesar 65,6 dolar AS per barel dengan tren peningkatan sejak Juni 2017.
Memperhatikan perkembangan harga tersebut, PNBP migas 2018 berpotensi naik dibandingkan rencana dalam APBN 2018. Pemerintah akan terus monitor dan mengantisipasi perkembangan tersebut. Jika dilihat secara utuh, total penerimaan sektor ESDM termasuk pajak migas pada tahun 2018 direncanakan sebesar Rp158,4 triliun, di mana sebesar 76 persen atau Rp120,3 triliun dari jumlah tersebut merupakan PNBP.
Rencana penerimaan sektor ESDM tahun 2018 dimaksud, terdiri atas penerimaan migas sebesar Rp. 124,6 triliun mencakup PNBP migas sekitar Rp86,5 triliun dan PPh migas sebesar Rp38,1 triliun. Selain itu, PNBP mineral dan batubara (minerba) sebesar Rp32,1 triliun, PNBP panas bumi sebesar Rp0,7 triliun dan penerimaan lainnya sekitar Rp1 triliun. Penerimaan sektor ESDM tersebut belum termasuk penerimaan dari perpajakan minerba, dan penerimaan sewa dan jasa lainnya.
Terlepas dari target PNBP, beberapa kinerja Kementerian ESDM diakui cukup berhasil. Sebut saja di antaranya rasio elektrifikasi 95,35 persen, kontrak pengembangan kelistrikan yang bersumber pada Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 1,214 GW, capaian Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar 119 persen dan Pelaksanaan BBM Satu Harga di 57 titik. “Kami berharap capaian dapat terus dilanjutkan sepanjang 2018. Hal ini menunjukan koordinasi yang dilakukan menteri, wakil menteri ESDM beserta jajarannya sudah berjalan baik,” kata pengamat energi dan kebijakan publik Zulman Haris.
Menurut dia, program yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat seperti pelayanan kelistrikan dan BBM sangat berarti. “Program penyediaan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE), pembangunan jarigan gas kota sepanjang 383.065 Sambungan Rumah (SR), pembagian paket konverter sebanyak 17.081 unit merupakan hal yang sangat strategis dan bisa memenuhi kebutuhan rakyat,” ujar Zulman Haris.
Di samping itu, kata dia, Kementerian ESDM berhasil dalam menjaga kesinambungan kinerja industri minyak dan gas (migas). Terbukti pada 31 Januari 2018 lalu, terdapat 10 blok migas yang ditawarkan Kementerian ESDM dengan skema gross split sudah laku dan diminati pelaku industri hulu migas. “Hal ini menambah tren positif dan makin bergairahnya sektor hulu migas. Sehingga bakal memberikan kontribusi besar bagi pendapatan negara,” kata Zulman.
Hingga akhir tahun lifting migas sudah melebihi dari target APBN-P tahun ini sebesar 1,97 juta barrels oil equivalent per day (boepd). Jika didetailkan, target APBN-P 2017 minyak mencapai 815 ribu barel per hari (bph) dan gas 6.440 mmscfd. “Ini menjadikan pendapatan negara mencapai di atas target,” kata Zulman.
Sumber :http://stopfitnah.com/kementerian-esdm-dinilai-berhasil-menjaga-kesinambungan-kinerja-industri-migas/

No comments:

Powered by Blogger.