Jokowi Ingatkan Kebebasan Berekspresi Dijamin Negara Tapi Bukan Bebas Mengadu Domba
Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat agar tetap menjaga persatuan dan persaudaraan di negeri ini. Sebab kata dia persaudaraan dan persatuan adalah aset besar bangsa Indonesia.
Jokowi mengingatkan meski kebebasan berekspresi dijamin oleh negara, bukan berarti masyarakat bisa bebas untuk mengadu domba, mencela, dan mencemooh saudara sebangsa.
“Inilah yang harus disadari bersama-sama dan untuk jadi negara besar dan kuat, pasti kita diuji dan ada cobaan agar kita kuat menghadapi rintangan, cobaan, dan hambatan,” ujarnya saat menutup acara Rembuk Nasional Aktivis ’98 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/7/18).
Lebih lanjut kata Jokowi, menjelang perhelatan Pilpres 2019, masyarakat akan dengan mudah terpecah belah karena perbedaan sikap politik. Namun mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan kembali agar masyarakat tetap menjaga persatuan.
“Marilah kita bersama-sama menjaga persatuan. Silakan berbeda pendapat pilihan politik karena yang dibangun Aktivis ’98 adalah masyarakat yang demokratis. Beda pilihan untuk calon bupati, wali kota, presiden silakan, tapi ingat kita sebangsa setanah air. Jangan hanya karena berbeda politik saling mencela, saling mencemooh, itu bukan budaya bangsa Indonesia,” ucap Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo ini juga mengucapkan terima kasih kepada Aktivis ’98 atas jasa mereka memperjuangkan dan menghadirkan kebebasan berekspresi di Indonesia.
Meski demikian, Jokowi mengingatkan kebebasan yang dinikmati masyarakat saat ini tidak bisa seenaknya karena tetap diatur dalam konstitusi.
“Kita ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Aktivis ’98 yang saat itu memperjuangkan hadirnya kebebasan berekspresi di negeri ini, kebebasan berpendapat dan kebebasan pers yang ada di negara kita. Tapi kebebasan itu bukan kebebasan yang semau-maunya karena kita diikat oleh aturan dan konstitusi,” tegas Jokowi.
No comments: