Pemerintah Operasikan 15 Trayek Tol Laut Pada Tahun 2018
Jakarta – Tol laut menjadi salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan sektor kemaritiman. Tol laut dimaksudkan untuk membangun transportasi laut dengan kapal atau sistem logistik kelautan, yang melayani tanpa henti dari Sabang hingga Merauke.
Nantinya akan ada kapal-kapal besar yang bolak-balik di laut Indonesia, sehingga biaya logistik menjadi murah. Itulah sebabnya, tol laut menjadi salah satu program prioritas Presiden Jokowi untuk mengembangkan sektor kemaritiman. Salah satu faktor penunjangnya adalah kebutuhan akan pelabuhan laut dalam (deep sea port) untuk memberi jalan bagi kapal-kapal besar yang melintasi rute dari Sabang sampai Merauke. Sebuah jalur yang membentang sejauh 5.000 kilometer atau seperdelapan keliling bumi.
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mengoperasikan 15 trayek kapal tol laut pada April 2018. Dari 15 trayek tol laut tersebut, 7 trayek dioperasikan oleh operator swasta melalui proses lelang murni, dan 8 trayek dioperasikan oleh BUMN melalui penugasan.
Sebanyak 13 trayek yang sudah melakukan perjalanan dari Pelabuhan Pangkal (Home Base) di Tanjung Perak tujuan kawasan Timur Indonesia. Sedang 2 trayek lainnya ditugaskan untuk melayani kawasan Indonesia barat masing masing untuk Trayek T-1 dengan Pelabuhan Pangkal di Pelabuhan Teluk Bayur dan T-2 dengan Pelabuhan Pangkal di Pelabuhan Tanjung Priok.
Presiden Joko Widodo membangun transportasi laut dengan kapal atau sistem logistik kelautan, yang melayani tanpa henti dari Sabang hingga Merauke. Tujuannya untuk menekan biaya logistik sehingga dapat menggerakkan roda perekonomian secara efisien dan merata.
No comments: