Breaking News

4 Tahun Jokowi, Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan Infrastruktur


JAKARTA – Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK) memprioritaskan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan daya saing nasional dan pemerataan hasil pembangunan, sekaligus mengurangi disparitas antar wilayah.
Tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi pembangunan infrastruktur menyebar ke semua pelosok negeri. Hal ini dilandasi keyakinan, bahwa pembangunan infrastruktur selain mampu menopang perekonomian juga menjadi prasyarat dalam mengatasi kemiskinan di Indonesia. Sehingga kehidupan masyarakat Indonesia bakal terpacu membaik.
Selama 4 tahun, pemerintahan Jokowi telah menunjukan keberhasilan pembangunan infrastruktur yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia hingga ke daerah terpencil, terluar dan terdepan.
Pemerintah tengah membangun sejumlah infrastruktur di daerah di antaranya jalan Trans Papua, tol Trans Sumatera, tol Trans Jawa, serta pelabuhan dan bandara.
Selain itu, pemerintah juga memberikan dana desa kepada pemerintah desa untuk membangun sarana dan prasarana di pedesaan seperti irigasi, embung, serta jalan desa dan fasilitas MCK.
Kementerian PUPR setiap tahunnya melakukan pemeliharaan rutin dan rehabilitasi jalan nasional sepanjang 40 ribu kilometer. Seperti pembangunan jalan baru 2015-2017 sepanjang 2.621 km, yang terus bertambah pada 2018 sepanjang 811 km dan 2019 sepanjang 556 km. Jumlah ini melampaui target Renstra Kementerian PUPR 2015-2019 sepanjang 2.650 Km.
Pembangunan jalan tol 2015-Juli 2018, tambahan panjang tol yang telah dioperasikan adalah 443 km, dengan rincian pada akhir 2015 sepanjang 132 km, 2016  sepanjang 44 km, 2017 sepanjang 156 km, dan hingga 15 Juli 2018 telah mencapai 110 km.
Pemerintah menargetkan pembangunan jalan lintas perbatasan di wilayah-wilayah seperti Kalimantan, Papua hingga Nusa Tenggara Timur selesai pada 2019.
Jalan perbatasan NTT sepanjang 179 km sudah selesai dan beraspal. Kehadiran jalan tersebut sangat bermanfaat karena melintasi banyak pusat kegiatan masyarakat berupa fasilitas publik, seperti permukiman, sekolah, pasar, dan puskesmas.
Sedangkan jalan paralel perbatasan Kalimantan, dari total panjang jalan 1.919,98 km, akhir 2018 tembus sepanjang 1.775,30 km dan sisanya sepanjang 144,68 km diselesaikan pada 2019. Jalan perbatasan Kalimantan berada di Kalimantan Barat sepanjang 849,77 km, Kalimantan Timur 243,55 km, dan Kalimantan Utara 826,66 km. Jalan yang belum tembus di Kalbar sepanjang 47,36 km, Kaltara sepanjang 55,84 km dan Kaltim sepanjang 41,48 km.
Di Papua, jalan perbatasan yang menghubungkan Merauke hingga Jayapura sepanjang 1.098,24 km ditargetkan tembus 908,72 km pada akhir 2018.
Selain itu, adanya jalan Trans Papua yang menghubungkan Jayapura – Wamena kini memberi banyak manfaat. Tidak hanya soal waktu tempuh yang jauh lebih singkat, jalan ini juga menekan harga pokok yang dalam beberapa tahun terakhir harganya bisa mencekik kantong warganya.
Pembangunan Jalan Trans Papua terus dilanjutkan dan ditargetkan akhir tahun 2019 bisa tersambung seluruhnya.
Pemerintah memastikan, jalan trans Papua yang memiliki panjang total 4.329,5 km bakal tersambung seluruhnya pada tahun 2019 mendatang. Panjang jalan tersebut merupakan gabungan dari jalan Trans Papua di Provinsi Papua yang sepanjang 3.259,45 km dan jalan Trans Papua di Provinsi Papua Barat sepanjang 1.070,62 km.
Dari data yang telah dikumpulkan, kondisi pembangunan Trans Papua hingga saat ini menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Hingga akhir 2017, dari total panjang jalan Trans Papua 4.330 km, panjang jalan yang sudah tembus mencapai 3.976 km.
Fokus pemerintahan Jokowi-JK untuk membangun infrastruktur di daerah tertinggal dan wilayah perbatasan merupakan langkah yang sangat tepat. Sehingga dapat membuka potensi ekonomi Indonesia.
Sejauh ini, kerja nyata yang dilakukan pemerintah sudah sesuai dengan apa yang direncanakan. Hal ini menunjukan bahwa target yang direalisasikan melalui kinerja pemerintah masuk dalam kategori konkret, terukur dan sesuai dengan visi misi nawa cita.
Pembangunan tersebut sudah mampu memgurangi ketimpangan pembangunan antar daerah dan memiliki dampak positif untuk meningkatkan kesahteraan rakyat.





No comments:

Powered by Blogger.