Breaking News

IPM Indonesia Meningkat ‘Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya’ Untuk Indonesia Raya

Berita Indonesia – Aspek pembangunan Sumber Daya Manusia di era Jokowi juga mendapat perhatian serius selain pembangunan infrastruktur yang masif dan merata ke seluruh Indonesia.
Hal itu terbukti dengan meningkatnya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia.
Pemerintahan Jokowi meyakini bahwa pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia merupakan kunci untuk membawa kemajuan Indonesia. Diantara keduanya merupakan pilihan yang tak terpisahkan, melainkan saling menguatkan satu sama lainnya.
Hal itu seperti ditegaskan oleh Presiden Jokowi ketika berpidato di hadapan DPR/MPR RI beberapa waktu lalu. Menurut Presiden Jokowi, pembangunan infrastruktur saat ini pada dasarnya adalah jembatan untuk membangun peradaban baru. Hal itu berkaitan dengan peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia di masa depan.
Dengan infrastruktur dasar yang semakin baik, maka dampaknya akan meningkatkan taraf hidup manusia Indonesia. Kualitas hidup akan semakin membaik. Hal itu nantinya akan tercerminkan pada angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Terbukti, dalam empat tahun terakhir ini, kualitas kehidupan manusia Indonesia terus membaik. Hal itu terlihat dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia, yang sudah masuk dalam kategori tinggi atau High Human Development.
IPM Indonesia pada tahun 2014 mencapai angka 68,90. Kemudian meningkat menjadi 70,8 pada tahun 2017. Dan, diperkirakan akan semakin baik lagi pada tahun ini dan mendatang.
Presiden Joko Widodo mengklaim tingkat pengangguran terbuka semakin turun dari 5,70 persen menjadi 5,13 persen. Pemerintah, lanjut Jokowi, juga terus memperkuat pendidikan dan pelatihan untuk melahirkan sumber daya manusia terampil yang siap memasuki dunia kerja. Pemerintah, tambahnya, juga memberikan kemudahan berusaha di Indonesia.
Beberapa kinerja penting dalam pemerintahan Jokowi yang menyentuh pembangunan SDM Indonesia antara lain :
– penurunan tingkat pengangguran terbuka dari 5,70 persen menjadi 5,13 persen karena kerja bersama bangsa Indonesia.
– penurunan pajak UMKM menjadi 0,5 persen dan penajaman KUR yang bisa dinikmati 12,3 juta UMKM.
– pembagian Kartu Indonesia Pintar Capai 20 Juta dan perluasan Beasiswa Bidik Misi.
– penerimaan Bantuan Iuran JKN naik dari 86,4 juta jiwa di tahun 2014 menjadi 92,4 juta jiwa pada Mei 2018. Rasio gini sebagai indikator ketimpangan pendapatan turun dari 0,406 jadi 0,389. Penerima Bantuan Nontunai ditingkatkan Jadi 15,6 Juta.
– memberikan jaminan perlindungan sosial, pemerintah menstabilisasi harga bahan pokok, menyalurkan Program Keluarga Harapan kepada 10 juta keluarga penerima manfaat, serta mereformasi sistem bantuan pangan menjadi program bantuan nontunai agar lebih tepat sasaran.
“Tujuan utamanya adalah membuat perekonomian bisa lebih produktif dan kompetitif, sambil terus meningkatkan kemandirian bangsa,” kata Jokowi. “Sehingga bisa memberikan nilai tambah, terutama pembukaan lapangan kerja baru, dan menyerap pengangguran.
Pemerintahan Presiden Jokowi percaya bahwa investasi pada sumber daya manusia (SDM) merupakan persiapan penting untuk masa depan Indonesia. Oleh karena itu, program pendidikan dan kesehatan pun digenjot oleh pemerintah guna meningkatkan IPM Indonesia.
Melalui penggalakkan program itu, pemerintah memastikan bahwa masyarakat Indonesia bisa tumbuh dengan baik dan terbebas dari stunting atau kekerdilan dengan memastikan asupan gizi yang cukup dan pola hidup yang sehat. Pemerintah telah menetapkan 100 kabupaten 22 provinsi sebagai lokasi prioritas penanganan stunting secara terintegrasi antar Kementerian dan Lembaga.
Pemerintah juga terus berusaha memastikan agar anak-anak Indonesia dapat bersekolah tanpa terkendala biaya. Untuk itu, Presiden Jokowi mengeluarkan kebijakan tentang Kartu Indonesia Pintar.
Saat ini, realisasi penerima manfaatnya pada tahun 2017 sudah mencapai lebih dari 20 juta peserta didik, mulai dari usia 6 hingga 21 tahun.
Tak hanya itu, pemerintah kini juga fokus untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah yang merata di seluruh Indonesia.
Diantaranya dengan menempatkan guru di Garis Depan wilayah terluar dan terpencil di Indonesia. Jumlah Guru Garis Depan dari tahun 2016 sampai tahun 2017 sudah bertambah sebanyak 7.094 guru.
Berikutnya, peningkatan kompetensi berkelanjutan untuk guru juga sudah dilakukan jangkauan lebih dari 1 juta guru. Kemudian, realisasi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) juga turut meningkat setiap tahunnya.
Langkah-langkah tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa pelayanan kesehatan dan pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik lagi. Tujuannya agar masyarakat Indonesia menjadi rakyat yang cerdas, kuat dan bertumbuh kembang secara seimbang antara fisik dan mentalnya.
Upaya yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Jokowi ini sesuai dengan salah satu lirik lagu Indonesia Raya untuk membangun jiwa dan badan rakyat Indonesia.
Sumber : https://bidikdata.com/ipm-indonesia-meningkat-bangunlah-jiwanya-bangunlah-badannya-untuk-indonesia-raya.html

No comments:

Powered by Blogger.