Breaking News

Tidak Ada Alasan Bagi Umat Islam Mendirikan Negara Khilafah Karena Indonesia Memiliki Pancasila Sebagai Ideologi Negara


YOGYAKARTA – Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu, menyoroti adanya sebagian orang yang ingin mendirikan negara khilafah di Indonesia. Menurutnya, keinginan tersebut salah kaprah dan tidak beralasan.

“Tidak ada alasan orang-orang Islam membentuk (negara) Islam,” ujarnya saat mengisi kuliah umum ‘pelatihan bela negara kepada 1200 dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan’ di Auditorium UPN Veteran Yogya, Selasa (30/10/2018).

Menhan, Ryamizard Ryacudu dalam kegiatan pelatihan bela negara di UPN Yogyakarta menyatakan bahwa tidak ada alasan bagi umat Islam mendirikan negara khilafah karena Indonesia memiliki Pancasila sebagai ideologi negara. Pancasila memiliki kandungan yang lengkap salah satunya mengakomodir permasalahan agama yang tercermin dalam sila pertama.

Menurutnya, kini banyak orang yang terjebak dengan paham radikal yang rela mengorbankan nyawanya dengan iming-iming masuk surga. Padahal iming-iming tersebut adalah kebohongan belaka. Meski organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tidak lagi dianggap sebagai ancaman karena telah dibubarkan, namun ia mengingatkan seluruh organisasi serta warga negara Indonesia mau menghargai dan mengimplementasikan ideologi Pancasila.

Menhan mencontohkan Israel, selama puluhan tahun Israel yang dimusuhi negara-negara Timur Tengah mampu bertahan dan menang jika terjadi perang fisik. Dengan jumlah penduduk hanya 7-8 juta jiwa, Israel bertahan karena menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan saat negara dalam ancaman.

“Ketika diperlukan melawan ancaman, seluruh rakyat Israel bersatu padu. Dari yang tua sampai anak-anak, semua mengambil peran masing-masing. Ini belum lagi bantuan dari komunitas Yahudi di luar Israel. Semangat bela negara seperti itulah yang layak kita contoh,” lanjutnya.

Menhan berharap rakyat Indonesia harus bersatu padu di tengah ancaman nonfisik dan proxy war. Ancaman nonfisik itu berupa terorisme, perusakan lingkungan, pelanggaran wilayah kedaulatan, dan wabah penyakit. Demikian juga dengan perlawanan terhadap radikalisme dan terorisme. Kemenhan mengajak masyarakat bersatu padu melawan paham tersebut

No comments:

Powered by Blogger.