Breaking News

Dukung Pertumbuhan UMKM, Pemerintah Fasilitasi 109 UMKM Ikut Pameran di Luar Negeri


 JAKARTA – Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla berupaya Usaha Kecil Menengah (UKM). Upaya yang dilakukan pemerintah diantaranya memfasilitasi UKM mengikuti pameran luar negeri.
Sepanjang 2017, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) memfasilitasi 109 UKM mengikuti pameran luar negeri. Dari hasil menitoring dan evaluasi kepada UMKM peserta pameran, diperoleh data terjadi peningkatan nilai ekspor UMKM dari Rp20,27 miliar menjadi Rp24,47 miliar atau meningkat sebesar 20,72%.

“Pertumbuhan ekspor UMKM yang difasilitasi meningkat rata-rata 20,72%, melalui program peningkatan daya saing,” kata Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Kemenkop dan UKM I Wayan Dipta.

Di samping itu, kegiatan fasilitasi pameran UMKM ke luar negeri ikut berkontribusi pada devisa negara sebesar Rp61,78 miliar melalui order buyers on site pameran atau menghasilkan pemasukan negara 12 kali lipat dari anggaran promosi pameran luar negeri yang dialokasikan. “Sementara untuk pemeran luar negeri terjadi peningkatan omset sebesar 4,74% dan tenaga kerja 18,27%,” kata Wayan.

Tahun ini, Kemenkop UKM akan memfasitasi UMKM mengikuti 2 event pameran luar negeri yakni Malaysia International Halal Showcase (Mihas) dan Chibimart Summer di Italia atau Festival Indonesia Fair (Mosco). Ditargetkan terdapat 30 UMKM peserta pameran. “Diharapkan fasilitasi pameran luar negeri mampu memperluas akses pasar produk KUMKM di wilayah Asia dan Eropa,” terangnya.

Setiap UMKM yang mau ikut sebagai peserta pameran akan terlebih dahulu melalui tahapan yang ketat, diawali dengan seleksi dan kurasi oleh tim ahli. Syarat administrasinya, UMKM harus memiliki sertifikat hak cipta, merek, halal (untuk produk makanan dan minuman), ISO, kapasitas produksi, maupun memiliki daya beli yang tinggi.

“Hal itu yang menjadi kriteria untuk menentukan apakah layak diikutkan atau tidak. Jadi kita tidak serta-merta dengan mudah mengajak mereka. Yang minat sih banyak,” papar Wayan.

Dalam upaya meningkatkan kualitas dan nilai tambah produk KUMKM sekaligus melindungi dan menjamin usaha KUMKM memiliki daya saing, Kemenkop UKM melakukan program peningkatan standarisasi mutu dan sertifikasi produk KUKM yang pada tahun 2017 terealisasi sebanyak 2.083 KUMKM.

“Program ini masih berlanjut tahun 2018 dengan total target 2.500 KUMKM yang mana 330 KUMKM untuk sertifikasi SNI, ISO, 1.514 KUMKM untuk sertifikasi hak merek, 100 KUMKM untuk sertifikasi halal, dan 556 KUMKM untuk sertifikasi hak cipta,” tandasnya.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengembangkan usaha dan produknya melalui ekspor. Dukungan ini di antaranya dilakukan dengan cara meningkatkan kerja sama perdagangan dengan negara-negara mitra dagang nontradisional.

“Kita jalin kerja sama dengan negara-negara mitra dagang nontradisional untuk membuka pasar baru, seperti Sri Lanka, India, Pakistan, dan Bangladesh,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendag Karyanto Suprih dalam diskusi tematik Bakohumas dengan tema, “Indonesia Maju Melalui Perdagangan Bebas di Era Digital,” di auditorium PPEI, Jakarta.

Selain membuka pasar nontradisional, menurut Sekjen Kemendag, pihaknya juga mendorong UMKM untuk menggunakan e-commerce melalui sosialisasi kebijakan perdagangan; menyelenggarakan workshop melalui Indonesia Design Development Center (IDDC) mengenai cara menciptakan produk berkualitas, bernilai tambah, dan berdaya saing; dan mengeluarkan kebijakan super cepat pengolahan bahan baku.

Ditambahkan Karyanto, pihaknya juga membantu meningkatkan kualitas produk Indonesia melalui Designer Dispatck Service (DDS) yang merupakan program Kemendag yang memfasilitasi kerja sama pelaku UKM dan desainer.

“Program ini merupakan bentuk pendampingan kepada pelaku UKM agar dapat menghasilkan produk-produk dengan desain yang sesuai tren global saat ini,” ungkap Karyanto.

Pelaku UKM yang terpilih, sambung Sekjen Kemendag, juga akan mendapatkan kesempatan rebranding yang difasilitasi oleh kemendag di dalam dan luar negeri.

Tetapi Sekjen mengingatkan bahwa wirausaha ataupun eksportir harus memiliki kemampuan memasarkan komoditas secara digital agar lebih efektif dan efisien dalam hal promosi dan transaksi.

Ekspor Naik


Sebelumnya pada awal paparannya Sekjen Kemendag Karyanto Suprih mengemukakan, kinerja ekspor Indonesia sepanjang tahun 2017 membaik dan jauh melampaui dari target yang diberikan yaitu sebesar 168,7 miliar dollar AS, atau meningkat dari tahun 2016 sebesar 145,1 miliar dollar AS.

Untuk tahun 2018, Kemendag memiliki target dalam peningkatan ekspor sebesar 11% dari total ekspor sepanjang 2017.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Dirjen IKP selaku Ketua Badan Koordinasi Humas Pemerintah (Bakohumas) Rosarita Niken Widiastuti, Kepala Biro Humas Kementerian Perdagangan Fajarini Kuntodewi, Dirjen PPI Djatmiko, GM Sales & Marketing Export PT. Sinar Sosro Sylvia Kurnia, perwakilan blibli.com Wahyu Hari P, dan perwakilan dari Humas kementerian/lembaga.
Sumber

No comments:

Powered by Blogger.