Breaking News

Faktor Internal dan Eksternal Topang Penguatan Rupiah


Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat dan semakin jauh dari level Rp15.200-an per USD.
Pada penutupan perdagangan Selasa sore, Rupiah melanjutkan penguatan sebesar 163 poin menjadi Rp14.804 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.967 per dolar AS.
Dilansir dari Bloomberg Dollar Index, Selasa (6/11/2018) pukul 16:35 WIB, Rupiah pada perdagangan spot exchange ditutup menguat 172,5 poin atau 1,15% ke level Rp14.804 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.790 per USD – Rp14.947 per USD.
Sementara itu, YahooFinance mencatat Rupiah menguat 172 poin atau 1,15% ke Rp14.803 per USD. Dalam pantauan YahooFinance, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.780 per USD – Rp14.975 per USD.
Sebelumnya, Deputi Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan, laju nilai tukar Rupiah yang stabil saat ini karena ditopang oleh faktor internal dan eksternal.
“Jadi, faktor eksternal itu, yaitu akan adanya pertemuan antara Presiden AS dengan Presiden China yang diharapkan pasar menghasilkan solusi yang positif. Di mana, akibat perang dagang yang dilakukan keduanya berdampak pada perekonomian global,” ujarnya di Jakarta.
Dia menjelaskan, adanya pertemuan dampaknya memang positif untuk negara emerging currency. “Seperti Rupiah ini juga mengalami penguatan,” ucapnya.
Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk Rully Nova mengatakan perjanjian bilateral antara Bank Indonesia dan Bank Sentral Singapura dengan nilai setara 10 miliar dolar AS direspon positif pasar.
“Perjanjian itu akan membuat akses likuiditas dalam valuta asing kuat,” katanya.
Adanya kerja sama itu, lanjut dia, maka dapat menjaga stabilitas keuangan di dalam negeri yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar keuangan Indonesia.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail menambahkan data ekonomi Indonesia untuk periode kuartal III 2018 yang tumbuh memberi harapan positif bagi pelaku pasar sehingga berdampak pada apresiasi nilai tukar rupiah.
“Pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga 2018 masih cukup mendorong ekspektasi positif bagi para investor,” katanya.




No comments:

Powered by Blogger.