Breaking News

Arah Kebijakan Moneter dan Perbankan di Tahun 2019


Kebijakan moneter melalui suku bunga tahun depan akan diarahkan untuk memastikan kestabilan nilai tukar rupiah.
Demikian disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo di depan Presiden Joko Widodo dalam Pertemuan Tahunan BI di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.
Perry mengatakan, kebijakan suku bunga akan terus dikalibrasi sesuai perkembangan ekonomi domestik dan global, untuk memastikan inflasi terkendali sesuai sasaran dan nilai tukar rupiah stabil sesuai fundamental.
Perry menegaskan bahwa BI akan tetap mengarahkan kebijakan moneter yang antisipatif (preemptive) dan mendahului dibandingkan negara lain (ahead of the curve) untuk menjaga stabilitas ekonomi domestik di tengah tingginya tekanan ekonomi global pada 2019.
“Kebijakan moneter akan tetap menjaga stabilitas,” tegasnya.
Selain itu, stabilisasi nilai tukar rupiah dilakukan dengan terus mendorong efisiensi mekanisme pasar tanpa mengurangi keperluan intervensi ganda khususnya dalam kondisi pasar yang mendapat tekanan.
“Kecukupan cadangan devisa akan terus dijaga, dan kerja sama bilateral dengan bank sentral dan kerja sama keuangan regional akan terus diperkuat.
Termasuk kerja sama dalam memperluas penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan dan investasi bilateral di kawasan,” kata Perry.
Setidaknya, ada tiga catatan penting yang menjadi evaluasi bank sentral selama 2018 dan dapat dijadikan acuan untuk perbaikan pada 2019, diantaranya perlu adanya penguatan ketahanan ekonomi domestik dengan menjaga inflasi tetap rendah, rupiah stabil, defisit fiskal aman dan stabilitas keuangan terjaga.
Selain perlunya peningkatan daya saing, industrialisasi, ekspor dan investasi, penguatan sinergi kebijakan ekonomi nasional antara instansi pemerintah pusat dan daerah tetap harus diperkuat.
Sumber :https://bidikdata.com/arah-kebijakan-moneter-dan-perbankan-di-tahun-2019.html

No comments:

Powered by Blogger.