Breaking News

Pesan Persatuan Jokowi dan Dukungan Mbah Moen


Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan agar masyarakat Indonesi selalu menjaga persatuan dan persaudaraan. Pesan ini kerap diucapkan Jokowi mengingat selama masa kempimpinannya, pertikaian politik, dan ujaran kebencian masif dan itu membuat kondisi bangsa hampir terpecah belah.

Oleh karena itu, Presiden mengingatkan khususnya kepada para ulama, Kiai, dan juga para santri Ponpes Al Anwar Sarang Rembang untuk selau menjaga persatuan.

“Saya hanya ingin mengingatkan pada kita semuanya, marilah terus kita jaga persatuan kita kita pelihara persaudaraan kita, ukuah kita, kerukunan kita,” kata PResiden Jokowi.

Maraknya ujaran kebencian dan berita bohong atau hoaks yang beredar di masyarakat, Jokowi meminta untuk tidak saling mencela. Menurut Jokowi, perbedaan sikap politik dan pilihan capres bukan harus dipertentangkan dan diributkan.

“Ngak usah rame-rame, pakai fitnah-fitnah, saling mencela, mengejek, ninyir, menghina itu bukan nilai-nilai agama yang kita anut,” ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Sementara itu, saat bersama Jokowi, Kyai Maimoen Zubair menyatakan sikapnya untuk selalu mengikuti pesan ulama dalam berpolitik.

Pria yang akrab disapa MabaMoen ini mengajak santri untuk menjatuhkan pilihannya kepada Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Saya hanya mengucapkan mencalonkan diri sebagai pimpinan itu hukumnya wajib. Kalau gak ada yang dipilih kan kosong. Mendirikan negara sebuah kewajiban, kedua kalinya saya hanya menyatakan untuk Jokowi,” yang disambut teriakan santri “Jokowiiiii……,”

Seperti diketahui, pada masa Orde Lama, Mbah Moen masuk Partai Nahdatul Ulama (NU) karena mengikuti pesan para kiai.

Kemudian, pada saat fusi partai politik di era 1970-an, Mbah Moen masuk ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) karena NU ada di dalamnya. Karena itu Mbah Moen memilih mendukung Joko Widodo yang berduet dengan Kiai Ma’ruf.

Dukungan Mbah Moen adalah sebuah penegasan dan legitimasi bahwa duet Joko Widodo–Ma’ruf Amin merupakan pasangan yang didukung ulama yang sebenarnya.

No comments:

Powered by Blogger.