Bahas Indonesia ke Depan, Presiden Jokowi Bertemu AHY di Istana Merdeka
Usai melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5) sore.
Pertemuan itu hanya dilakukan berdua (empat mata) antara Presiden
Jokowi dengan AHY. Tidak ada menteri atau pejabat lain yang mendampingi
Presiden Jokowi maupun tokoh Partai Demokrat yang mendampingi AHY.
Kepada wartawan yang mencegatnya usai pertemuan AHY mengucapkan
Alhamdulillah, karena bisa bertemu langsung dengan Presiden Jokowi, yang
tentunya sudah cukup lama tidak silaturahim.
“Tadi juga terjadi suasana yang baik, bersilaturahim kembali setelah
kesibukan beliau dan kami juga di lapangan selama 8 bulan terkahir ini,”
kata AHY.
Menurut AHY, ini adalah sebagai silaturahim yang dijalankannya setiap
saat. Sebelumnya juga silaturahmi seperti ini juga harus dilakukan.
“Komunikasi itu tidak harus selalu berbicara komunikasi politik
secara pragmatis tetapi juga ada hal-hal besar lainnya. Nah kita juga
selalu harus bisa membangun semangat untuk menjadi bagian besar
mewujudkan Indonesia yang semakin baik ke depan,” ujar AHY.
Yang jelas, lanjut AHY, semangatnya adalah ingin melihat Indonesia
ke depan ini tentunya semakin baik. “Kita juga harus terus bisa
mengembangkan pemikiran, gagasan, karena tentunya sebagai semangat dari
demokrasi dan juga keinginan mewujudkan Indonesia yang semakin baik ke
depan, tentunya kita bisa harus terus melakukan tukar pikiran dan juga
saling memberikan masukan-masukan yang baik, yang positif,” sambung AHY.
Mengenai kemungkinan membahas situasi politik paska Pemilu, Komandan Kogasma Partai Demokrat itu tidak mengingkarinya.
“Memang tadi sempat dibahas. Bahwa kita berharap paska 17 April 2019,
hari pencoblosan yang sudah kita lalui bersama, mudah-mudahan kita
semuanya bisa tenang, sabar, melihat situasi perkembangan. Sekaligus
juga mari sama-sama kita menjadi masyarakat yang dewasa dalam hal
demokrasi yang sehat,” ucap AHY.
Namun AHY berharap agar masyarakat menghindari terlalu berlebihan.
Tentu tidak mungkin dihilangkan sama sekali, namanya politik, namanya
pemilu pasti akan terus ada perbedaan pendapat, perbedaan persepsi dan
lain sebagainya.
Tapi sama seperti yang pernah disampaikannya, menurut AHY, sikap
terbaik bagi adalah menunggu sampai dengan penghitungan terakhir yang
nanti akan diumumkan secara resmi oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum),
penyelenggara pemilu.
“Kita harapkan benar-benar bisa menjalankan tugasnya hari ini yang
berat. Kita tahu cukup banyak saudara-saudara kita yang menjadi korban,
dalam arti meninggal dunia dan juga sakit karena berjuang untuk bisa
menyelenggarakan pemilu secara damai dan juga demokratis. Kita hormati
itu semuanya, kita apresiasi dengan cara sabar menunggu, waktunya masih
ada, penghitungan masih terus berlangsung dari hari-ke hari,” kata AHY.
Ia menambahkan, semuanya bisa monitor secara langsung berapa persen
suara yang sudah direkapitulasi, perolehan dari pilpres (Pemilihan
Presiden) maupun pileg (Pemilihan Legislatif) juga bisa dimonitor
bersama.
“Mudah-mudahan akhir nanti tanggal 22 Mei kita semuanya sudah bisa
menerima apapun hasil yang akan dijelaskan oleh KPU nanti,” tegas AHY.
Usai memberikan keterangan pers, AHY didampingi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno meninggalkan para wartawan.
No comments: