Breaking News

Anies Mestinya Membuat Kajian Akademik Sebelum Menerbitkan Ingub


Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dinilai terlalu spontan menerbitkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 66 tahun 2019 Tentang Pengendalian Kualitas Udara.

Hal itu sebagaimana disampaikan Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta William Yani. William menilai, Anies mestinya membuat kajian akedemik sebelum menerbitkan instruksi seperti itu.

“Saya lebih percaya kalau… dia mengundang beberapa kampus yang mengerti tentang polusi udara, membuat naskah kajian akademik. Dari naskah kajian akademik baru dia membangun Ingub ini,” kata William, Senin (5/8/2019).

William menjelaskan, tidak perlu waktu lama untuk menanti kajian akademik. Saat ini, ada beberapa kampus sudah menyelesaikan kajian bagaimana cara mengurangi polusi.

“Undang saja mereka baru kita buat Ingubnya,” ujarnya.

Ingub Nomor 66 Tahun 2019 dikeluarkan Kamis pekan lalu. Istruksi tersebut mencakup lima hal pokok, yaitu rencana pembangunan 25 ruas trotoar, perluasan sistem ganji-genap, usia angkutan umum dan kendaraan pribadi dibatasi, penghijauan gedung sekolah dan gedung pemda, dan kenaikan tarif parkir.

William pun mencontohkan instruksi tentang pembatasan kendaraan berusia di atas 10 tahun. William berpendapat, hal itu perlu ada kajian teknis yang lebih jelas.

“Contohnya taksi, bagaimana dengan taksi di atas 10 tahun? Apakah itu termasuk? Nah itu harus dituntaskan dulu sebelum membuat Ingub,” katanya.

Sementara itu pemerhati masalah transportasi, Budiyanto menyebut rencana Pemprov DKI Jakarta melakukan pembatasan kendaraan bermotor roda dua dalam skema ganjil-genap, perlu dilihat dari aspek peraturan dan undang-undang.

Selain itu perlu adanya pengkajian yang mendalam baik dari aspek filosifi, sosial, ekonomi, keamanan dan penguatan aspek hukum serta aspek-aspek lalu lintas.

Mengapa dari aspek keamanan perlu dikaji? Karena populasinya cukup tinggi sehingga resistensi yang berkaitan dengan masalah keamananpun relatif tinggi juga.

Menurutnya kebijakan ganjil-genap hanya untuk jangka pendek. Sebab, dalam jangka panjang tidak akan efektif. Karena populasinya akan bertambah terus seiring dengan perkembangan dan pertambahan kendaraaan bermotor lainya.

No comments:

Powered by Blogger.