Breaking News

Kaum Radikal Berniat Gagalkan Pelantikan Presiden Jokowi


Jelang pelantikan Presiden dan wakil Presiden terpilih Joko Widodo- Am’ruf Amin, diwarnai sejumlah kerusuhan di Tanah Air.
Aksi kerusuhan di bebeberapa daerah dan juga di depan Gedung DPR diduga merupakan hasil hasutan oknum yang ingin menggagalkan pelantikan Jokowi-Ma’ruf.
Untuk mengantisipasi adanya penyusup dan pnunggap gelap saat pelantikan Presiden, Gerakan Peduli Bangsa menggelar Aksi Kawal Pelantikan Jokowi-Ma’ruf Amin di Taman Aspirasi, Jakarta, Rabu (5/10).
Koordinator lapangan aksi Ronald Mulia Sitorus mengatakan upaya menggagalkan pelantikan dimulai dari kasus diskriminasi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, kemudian berlanjut pada kerusuhan di Papua, hingga sejumlah unjuk rasa mahasiswa yang berujung kerusuhan di beberapa daerah.
Meski demikian dirinya tak merinci kelompok-kelompok yang ingin menggagalkan pelantikan tersebut.
“Sangat ada sekelompok orang, sekelompok politisi, ada juga sekelompok pembangkang anti-NKRI, kaum radikalis yang dengan terang-terangan berupaya untuk menggagalkan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih untuk masa jabatan 2019-2024,” ungkapnya.
“Semua teman teman merindukan turun ke jalan, menunjukkan diri bahwa kami ada. Kami siap kawal konstitusi, dan pelantikan presiden terpilih,” sambungnya.
Ronald mengatakan pihaknya juga akan melakukan aksi lagi sebelum pelantikan dilakukan. Dalam aksi lanjutan nanti akan digelar long march melewati Istana Kepresidenan.
“Kami akan deklarasikan untuk kawal konstitusi. Kita bersama-sama akan kumpul di suatu tempat dan akan long march,” katanya.
Untuk itu diharapkan kepada semua masyarakat agar tetap menjaga keamanan jelang pelaksanaan pelantikan Presiden Jokowi dari aksi radikal dan ancaman lainnya.






No comments:

Powered by Blogger.