Breaking News

Presiden Jokowi Tak Ragu Sikapi Polemik Revisi UU KPK

Presiden Jokowi Tak Ragu Sikapi Polemik Revisi UU KPK
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin menyatakan, Presiden Joko Widodo tidak ragu menyikapi polemik revisi Undang-undang (UU) Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
“Presiden Jokowi tidak ragu ketika surat itu datang dari DPR, kemudian meminta saran dan pandangan, Presiden tidak ragu-ragu dalam memberikan jawaban, kemudian menolak, memberikan tanggapan. Tidak ragu,” tegas Ngabalin usai menjadi pembicara diskusi bertajuk ‘Sikap Pemerintah Terhadap UU KPK’ di kawasan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (4/10/2019).
Menurut dia, langkah Presiden Jokowi ke depan terkait UU tersebut akan tergantung dari sikap Presiden.
Oleh karena itu, ia meminta agar masyarakat menyadari dan melihat sikap serta pikiran Presiden yang dilakukannya demi kepentingan bangsa.
“Maka kita harus melihat sikap dan pikiran Presiden nanti sampai pada batas waktunya. Karena kita sama sekali tidak bisa membaca pikiran Presiden karena independensi Presiden untuk kepentingan bangsa,” ujar Ngabalin.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno menegaskan belum ada keputusan apakah Presiden akan menerbitkan Perppu KPK atau tidak.
Pratikno meminta agar semua pihak bersabar menanti keputusan Presiden. Dia menegaskan, pengumuman soal jadi tidaknya penerbitan Perppu KPK hanya datang dari Presiden sendiri.
“Tunggu, tunggu, tunggu. Kalau Presiden sudah menyatakan sesuatu, nah, itu. Sekarang kan belum (ada pernyataan dari Presiden),” kata Pratikno.





Sumber 
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, rakyat Indonesia selalu bangga kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang selalu berada di baris terdepan dalam menjaga NKRI, Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Yang tidak kenal menyerah dalam menjaga kepentingan nasional, yang selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan,” tegas Presiden Jokowi dalam amanatnya pada Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Tentara Nasional Indonesia (TNI) Tahun 2019, di Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (5/10) pagi. Presiden juga menyampaikan selamat dan sangat berbangga atas keberhasilan prajurit-prajurit pada Lomba Menembak ASEAN Armies Rifle Meet ke-28 Tahun 2018 di Malaysia, yang telah berhasil menjadi juara 12 kali berturut-turut pada Lomba Menembak Australian Army Skill-At-Arms Meeting dengan senjata buatan Pindad. Oleh karena itu, atas nama bangsa Indonesia, Presiden Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada institusi TNI dan seluruh prajurit dan purnawirawan TNI. Budaya Baru Presiden Jokowi mengemukakan, dalam setahun terakhir TNI juga telah menorehkan sejarah baru. Ia menyebutkan, pada Desember 2018 telah diresmikan pangkalan militer terpadu di Natuna dan akan disusul dengan empat pangkalan serupa di Biak, di Morotai, di Merauke dan di Saumlaki. Pada 30 Juli 2019, lanjut Presiden, telah dibentuk Komando Operasi Khusus, Ko-opsus, yang akan mendukung penanganan terorisme dan juga latihan gabungan Darma Yudha telah sukses dilaksanakan di awal September 2019 yang melibatkan 12.500 prajurit dari tiga matra dan menjadi ajang untuk unjuk teknologi baru. Kemudian pada 27 September 2019 telah dibentuk Komando Gabungan Wilayah Pertahanan, Kogabwilhan, di Tanjungpinang, di Balikpapan dan di Biak. “Kehadiran Kogabwilhan akan meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanganan krisis dan meningkatkan daya gentar kita,” ungkap Presiden Jokowi. Semua ini, menurut Presiden, menandai pergeseran budaya militer di TNI kita yang tadinya terpilah-pilah di masing-masing matra kemudian menjadi terpadu dalam lingkup Tentara Nasional Indonesia dan semakin didukung oleh profesionalisme para prajurit. Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pejabat-pejabat dan perwira tinggi TNI yang telah membantu periode kepemimpinan presiden 2014-2019. “Terima kasih kepada Wakil Presiden Bapak Haji Jusuf Kalla. Terima kasih kepada Menko Polhukam: Bapak Tedjo Edy Purdjianto, Bapak Luhut Binsar Pandjaitan, Bapak Wiranto. Terima kasih kepada Menteri Pertahanan Bapak Ryamizard Ryacudu. Terima kasih kepada Panglima TNI: Bapak Moeldoko, Bapak Gatot Nurmantyo, dan Bapak Hadi Tjahjanto. Terima kasih kepada KSAD: Bapak Mulyono dan Bapak Andika Perkasa. Terima kasih kepada KSAL: Bapak Ade Supandi dan Bapak Siwi Sukma Adji. Dan terima kasih kepada KSAU: Bapak Ida Bagus Putu Dunia, Bapak Agus Supriatna, dan Bapak Yuyu Sutisna,” ucap Presiden Jokowi. Presiden menilai, kontribusi mereka beserta semua jajaran prajurit TNI sungguh sangat berarti bagi perjalanan negeri ini menjadi Bhayangkari bangsa dan negara dalam menegakkan NKRI dan mengawal kemajuan Indonesia tercinta. Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta Ibu Mufidah Kalla, Presiden ke- 5 RI Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, Hamzah Has, Boediono, istri Presiden ke-4 RI Shinta Abdurrahman Wahid, Wakil Presiden terpilih 2019-2024 K.H. Ma’ruf Amin, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua DPD RI La Nyala Mattaliti, para menteri kabinet kerja, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan para Kepala Staf TNI dan Kapolri.

Sumber: https://setkab.go.id/presiden-jokowi-rakyat-bangga-kepada-tni-yang-selalu-terdepan-dalam-menjaga-nkri/

No comments:

Powered by Blogger.