Breaking News

Penyebaran Ideologi Radikal di Kalangan Muslim Indonesia Semakin Menyesatkan


Penyebaran ideologi Islam radikal saat ini sedang berkembang dan terus disebarkan. Ideologi tersebut meyakinkan bahwa komunitas Muslim Indonesia dalam keadaan darurat perang.
Komunitas Muslim Indonesia terutama kaum laki-laki didorong untuk menjadi Jundullah (tentara Allah), yang siap berperang (jihad) bahkan mati syahid dengan menjadi pelaku bom bunuh diri.
Mereka juga didorong untuk berpoligami dan mamiliki banyak anak dengan tujuan meningkatkan jumlah pejuang tentara Allah.
Kepala Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), Siti Musdah Mulia mengatakan, paham Islam radikal tentang poligami juga mewajibkan kaum perempuan Muslim untuk menerima dipoligami, sesuai hukum syariat.
Bahkan kelompok radikal Islam juga mempromosikan perkawinan dan perceraian demi memastikan jumlah istri yang diambil tidak melebihi empat istri sesuai Syariah mereka.
“Tidak jarang beberapa pria dapat menikahi puluhan perempuan dan memiliki puluhan anak. Lebih banyak anak, lebih banyak kemakmuran, itu yang mereka yakini,” ungkap Siti dalam pidatonya berjudul Mengelola Keberagaman, Multi-peran, serta Kontribusi Perempuan dalam Mengelola Tantangan dan Langkah ke Depan dalam pembukaan ASEAN Women Interfaith Dialogue, di Jakarta, Selasa (12/11).
Semua ideologi itu, dibingkai dalam penolakan terhadap pendidikan seks dan kesehatan reproduksi. “Akibatnya, perempuan tidak memahami hak-hak seksual dan kesehatan reproduksi mereka,” ujarnya.
Ideologi ini jelas menyesatkan dan perlu diwaspadai. Masyarakat khususnya umat Muslim harus menghindari paham radikal seperti ini karena hanya akan membawa dampak buruk dan merugikan umat.
Pemerintah saat ini sudah berada di jalur yang tepat dengan terus memarangi radikalisme dan itu bukan jualan politik seperti digemborkan banyak pihak. Ancaman radikal sudah semakin nyata, contoh terbaru bom bunuh diri di Polrestabes Medan kemarin dimana pelakukannya adalah anak muda.



No comments:

Powered by Blogger.