Breaking News

Belum 2 Bulan, Ini 6 Gebrakan Erick Thohir untuk Majukan BUMN


JAKARTA - Baru menjabat sekira 2 bulan, kinerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mulai terlihat. Di awal kepemimpinannya, Erick menyederhanakan birokrasi yang ada di Kementerian BUMN dengan memangkas jumlah deputi.
Tak hanya itu, Erick juga langsung mencari talenta-talenta terbaik untuk mengisi kursi direksi dan komisaris di BUMN. Berikut 6 gebrakan Erick Thohir untuk kemajuan perusahaan negara:
1. Urusi 143 BUMN, Erick Dibantu 2 Wakil Menteri
Presiden Joko Widodo menunjuk dua wakil menteri (Wamen) untuk Kementerian Badan Usaha dan Milik Negara (BUMN). Kedua nama tersebut, Mantan Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmadjo dan mantan Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, nantinya baik dirinya dengan Budi Gunadi akan ada pembagian tugasnnya masing-masing. Pasalnya, ada sekitar 143 perusahaan BUMN yang akan dikelola Kementerian BUMN.
2. Deputi BUMN Jadi 3
Erick Thohir memangkas jumlah eselon satu di Kementerian BUMN. Menurutnya hal tersebut sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni reformasi birokrasi yang harus berjalan.
"Kita harus jadi services BUMN. Maka itu kita ubah struktur. Di mana kita mengurangi jumlah deputi dari 7 menjadi 3," ujarnya.
Menurut dia, pihaknya bersama dua Wakil Menteri BUMN saat ini sedang fokus kepada portofolio. "Nantinya tiga Deputi BUMN yang baru akan fokus ke hukum, SDM, dan juga keuangan. Sedangkan Sesmen BUMN juga akan administrator," ungkap dia.
3. Percepat Kinerja dengan 4 Staf Khusus Menteri
Empat orang Staf Khusus diangkat Menteri BUMN Erick Thohir. Yaitu Prof. Muhammad Ikhsan, Prof. Nanang Pamuji, Arya Sinulingga dan Anhar Adel.
Keempat Stafsus ini sudah melalui persetujuan Presiden dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Keempat Staf Khusus yang diangkat itu adalah akademisi dan profesional yang akan memberikan memberikan saran dan pertimbangan terkait hal-hal yang bukan merupakan bidang tugas unsur-unsur organisasi kementerian.
“Empat Staf Khusus yang diangkat ini, akan membantu saya secara profesional dan tentunya tidak akan tumpang tindih dengan jajaran pejabat atau pegawai yang sudah ada di Kementerian BUMN. Mereka malah akan membantu agar akselerasi yang kita lakukan dapat on the track dan sesuai target yang ditetapkan,” kata Erick
4. Rombak Direksi dan Komisaris Bank BTN
Menteri Erick Thohir mulai memetakan direksi dan komisari yang layak menduduki tempat di BUMN. Dia mulai dengan menaruh orang-orang terbaik di jajaran komisaris dan direksi Bank BTN.
Pemegang saham menyepakati untuk mengangkat Pahala N Mansury menjadi Direktur Utama BTN menggantikan Suprajarto yang mengundurkan diri.
Selain pengangkatan Pahala, pemegang saham juga menyetujui pencopotan empat direksi lainnya yakni Oni Febriarto dari jabatan Direktur Commercial Banking, Mahelan Prabantarikso dari jabatan Direktur Compliance, Dasuki Amsir dari jabatan Direktur Distribution & Network, serta Budi Satria dari jabatan Direktur Consumer Banking.
Selain itu, diputuskan mengangkat tiga direksi baru yakni Hirwandi Gafar menjadi Direktur Consumer dan Commercial Lending, Jasmin menjadi Direktur Distribution & Retail Funding, serta Setiyo Wibowo menjadi Direktur Enterprise Risk Management, Big Data & Analytics.
Selain itu, pemegang saham juga meyepakati pengangkatan Chandra Hamzah sebagai Komisaris Utama BTN. Sebelumnya jabatn tersebut diisi oleh Asmawi.
5. Tunjuk Ahok Jadi Komut Pertamina
Ahok ditunjuk menjadi Komisaris Utama Pertamina menggantikan Tanri Abeng. Erick Thohir menjelaskan bahwa nantinya Ahok akan didampingi oleh Budi Sadikin yang akan ditempatkan sebagai Wakil Komut Pertamina.
Menurutnya, Ahok dinilai mampu mengatasi bagian terpenting dari Pertamina. Mantan bos Inter Milan ini juga menyatakan kalau Ahok adalah sosok pendobrak yang dibutuhkan.Dengan demikian, Erick merasa pede kalau nantinya Ahok mampu memenuhi target.
6. Pecat Dirut Garuda Indonesia
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memecat Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra. Hal tersebut terkait temuan onderdil sepeda motor Harley Davidson secara ilegal di pesawat Garuda Indonesia.
"Saya memberhentikan saudara Dirut Garuda dan tentu proses dari pada publik akan dilanjutkan," ujarnya.
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tersandung masalah saat kedatangan pesawat terbarunya. Pesawat Airbus A330-900 yang dijemput dari Prancis tersebut membawa onderdil sepeda motor Harley Davidson yang bea dan cukainya tidak jelas.
(fbn)

No comments:

Powered by Blogger.