Breaking News

Presiden Jokowi Kembali Tekankan Kurangi Impor

Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju untuk mempercepat implementasi program perindustrian dan perdagangan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional agar tetap positif, menekan defisit transaksi berjalan, dan membuat neraca perdagangan surplus.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat pertumbuhan ekonomi nasional pada Kuartal III-2019 sebesar 5,02% secara tahunan.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi secara kuartalan tumbuh 3,06%.
Mengutip data BPS, Presiden Jokowi mengatakan, impor bahan baku atau bahan baku penolong memberikan kontribusi yang besar yaitu 74,06% dari total impor selama periode Januari- Oktober 2019.
“Kita harus konsentrasi pada langkah-langkah terobosan untuk pengurangan angka impor,” kata Presiden Jokowi di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/12).
Masih menurut data BPS lanjut Jokowi, impor barang modal mencapai 16,65 % dan impor barang konsumsi sebesar 9,92 %.
“Kalau kita lihat lebih dalam lagi, jenis barang bahan baku yang masih besar angka impornya, antara lain adalah besi baja yang nilainya mencapai US$ 8,6 miliar,” ujarnya.
Karena itu konsentrasi pada langkah terobosan sangat diharapkan Presiden Jokowi agar Indonesia tidak lagi tergantung pada impor.

No comments:

Powered by Blogger.