Breaking News

Ketua Harian PB PON: Pemerintah Tak Perlu Khawatir Keamanan Papua

JAKARTA – Ketua Harian Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) Yunus Wonda menegaskan, negara dalam hal ini Pemerintah pusat tidak perlu khawatir soal keamanan di Papua jelang pelaksanaan PON pada Oktober 2020 mendatang.
“Saya mau tegaskan, (pemerintah) pusat tidak perlu khawatir. Di Papua aman hingga saat ini. Kalau Papua tidak aman, maka Indonesia secara keseluruhan tidak aman,” kata Wonda, Sabtu, 8 Februari 2020 di Jayapura.
Penegasan ini menyoal kedatangan Mabes Polri beberapa hari lalu yang mengunjungi Papua untuk memastikan berapa personel yang harus diturunkan dari Mabes Polri untuk pengamanan atlet, ofisialnya, dan tamu undangan pada pelaksanaan olahraga empat tahunan tersebut.
“Yang mengetahui kondisi keamanan di Papua secara keseluruhan adalah Kapolda dan Pangdam. Seharusnya Mabes Polri mendengar dari dua pucuk pimpinan keamanan tersebut. Kedatangan Mabes Polri ke Papua seolah-olah Papua tidak aman,” ujarnya.
Kedatangan Kabaintelkam Komjen Pol. Agung Budi, Kakorlantas Irjen Pol. Istiono, dan Asops Polri Irjen Pol. Herry Rudolf Nahak merupakan langkah awal pertama untuk membuat strategi besar pengamanan PON 2020.
“Kami tetap all Out untuk kepentingan PON karena banyak masyarakat, atlet, manajer, dan tim-tim yang akan hadir, itu memerlukan pengamanan yang ekstra,” kata Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw.
Dikatakan, untuk pengamanan pelaksanaan PON 220, Papua masih memerlukan tambahan personel. “Perkiraan sekitar 11 hingga 13 ribu pasukan lagi yang diperlukan,” ujarnya.
Sebelumnya Asops Polri Irjen Pol. Herry Rudolf Nahak mengatakan pihaknya belum bisa memastikan jumlah personel yang akan dikirim ke Papua guna mengamankan PON XX. Itu terjadi karena ada beberapa venue yang belum selesai.
“Karena venue ada yang belum selesai, jadi kami mendata dulu. Kemudian nanti ada di mana tempat penampungan atlet, semua akan jadi bagian dari upaya kami menyiapkan rencana pengamanan,” katanya.
Herry menambahkan, kedatangan pihaknya ke Papua bertujuan untuk melihat secara langsung serta mendata titik-titik penyelenggaraan. Selain itu, guna memantau tempat penginapan atlet.

No comments:

Powered by Blogger.