Breaking News

Wapres Minta Mendagri Tangani Stunting Secara Regional


Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut terdapat 160 kabupaten yang masuk dalam zona merah permasalahan stunting. Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta penanganan hal tersebut secara regional.
“Kami sudah pernah rapat bersama, mengkoordinasikan bahwa harus dilakukan kerja sama (pemerintah pusat dan daerah). Penanganan itu kita akan pada regionalisasi,” kata Ma’ruf di kantor Wakil Presiden, Jalan Veteran III, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2020).
“Jadi kita bagi per regional dan nanti kita bicarakan siapa leading sector-nya, apa yang ditangani, caranya bagaimana, dan kemudian target-targetnya kita buat,” sambungnya.
Ma’ruf menyebut tingkat stunting di 160 kabupaten tersebut terbilang cukup tinggi. Dia mengatakan akan mengkoordinasikan penanganan stunting di sejumlah daerah tersebut dengan berbagai lembaga terkait.
“Karena masih ada yang tinggi memang. Ada yang masih 40 persen, ada yang 39 persen, ada yang 32 persen. Di daerah itu masih di atas nasional. Nasional kan 27. Karena itu kita akan lakukan langkah-langkah koordinasi dan kerja yang lebih terarah secara regional,” ucap Ma’ruf.
Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian siang tadi menemui Wapres Ma’ruf membahas persoalan stunting. Tito menyebut ada 160 kabupaten yang disebut ‘merah’ permasalahan stunting.
“Beliau ingin, sesuai bapak Presiden, menggenjot agar bisa diturunkan sampai ke angka 14%. Tadi saya mengusulkan agar duduk bersama dengan K/L (Kementerian/Lembaga) terkait, ada 16 itu. Kemudian itu ada 160 kabupaten yang dia tertinggi, katakanlah merah,” kata Tito.
“160 ini harus diserang rame-rame, istilahnya kita melakukan kegiatan terpadu, konvergensi. Mungkin dibagi dari 160 ini katakanlah mungkin 16 regional, kemudian tiap-tiap regional ini ditangani oleh 1 tim. Berarti ada 10 tim terpadu,” sambungnya.

No comments:

Powered by Blogger.