Breaking News

Pemindahan Ibu Kota Negara Telah Melalui Kajian Mendalam


Wacana pemindahan Ibukota muncul juga didasari oleh beban Pulau Jawa saat ini yang menanggung beban dan padatnya penduduk. Proses Pemindahan Ibu Kota negara ini telah melakukan kajian panjang, kajian tersebut diantaranya dari sisi administrasi, susunan pemerintah, otonomi daerah hingga batas wilayah Ibu Kota nantinya.
Pemindahan Ibukota nantinya akan berdampak pada kemajuan di wilayah yang baru tersebut. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meyakini, bahwa pemindahan ibu kota akan menjadi gerbang Indonesia di masa depan.
Tidak hanya dalam hal pengembangan sistem transportasi yang lebih modern, namun juga pengembangan perkotaan yang lebih baik di kemudian hari.
Presiden Joko Widodo pernah mengatakan, Ibu Kota baru akan dirancang secara modern, dimana nantinya terdapat rumah sakit hingga universitas internasional, yang menggabungkan sistem pendidikan Indonesia dan luar negeri. Sehingga diharapkan anak-anak Indonesia tidak perlu belajar ke luar negeri untuk mendapatkan pendidikan dengan kualitas setara sekolah internasional.
Oleh karena itu, diperlukan banyak gagasan dari berbagai pihak agar pengembangannya sesuai dengan harapan.
Pada kesempatan berbeda, Menteri Perencanaan Pembangunan / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan pemerintah akan menyediakan tiga juta lapangan kerja di lokasi ibu kota baru, Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.
Nantinya orientasi lapangan pekerjaan yang akan disediakan oleh pemerintah akan diarahkan ke sektor yang ramah lingkungan yang sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s). Sebab, konsep pembangunan Ibu Kota baru adalah menjadikannya sebagai kota yang berkelanjutan, terpelihara serta memenuhi kriteria lingkungan hidupnya.
Suharso menyatakan, bahwa masyarakat yang tinggal disana nantinya tidak memerlukan atau membuka koceknya lebih dalam lagi. Namun mereka benar-benar tinggal dengan tingkat kesejahteraan yang memadai.
Untuk merealisasikan hal tersebut, pemerintah perlu sebuah penelitian mengenai jumlah penduduk yang kira-kira bisa tinggal di lokasi ibu kota baru. Jumlah penduduk yang akan tinggal disana tergantung pada daya tarik ibu kota negara tersebut.
Menurut Suharso, pemerintah sedang memikirkan apakah akan menempatkan salah satu universitas terbaik di dunia dan di Indonesia di lokasi Ibu kota baru. Atau mengajak investor untuk berinvestasi membangun rumah sakit yang terbaik di kawasan tersebut.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman (Unmul) Dr Aji Sofyan Effendi, SE.,M.Si mengatakan, pindahnya ibu kota ke Kalimantan Timur akan berdampak kepada seluruh wilayah di Kalimantan lainnya.
Arus transaksi perdagangan, investasi, produksi barang dan jasa, arus distribusi, arus konsumsi semua akan terakselerasi. Tentu saja langkah awal dalam penetapan ibu kota adalah pembangunan infrastrukturr yang massif.
Keberadaan infrastruktur ini tentu akan membuat investasi berdatangan ke Kalimantan Timur dan wilaah Kalimantan pada umumnya. Dengan adanya infrastruktur tentu akan memperkecil apa yang disebut Incremental Capital Output Ratio (ICOR).
Dimana semakin rendah ICOR maka akan membuat biaya produksi, konsumsi dan distribusi barang dan jasa di Kalimantan Timur akan semakin mengecil, artinya iklim investasi lebih kompetitif. Investasi akan berdatangan ke Kalimantan Timur dan wilayah Kalimantan lainnya secara umum.
Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) Sanny Iskandar mengatakan, pemindahan Ibukota dari Pulau Jawa ke Kalimantan secara bertahap akan berdampak positif terhadap pertumbuhan pusat ekonomi di wilayah baru tersebut.
Jika dilihat dari sisi kemaritiman, dirinya berujar pemindahan Ibu Kota tersebut akan menumbuhkan pusat-pusat pelabuhan dan logistik baru yang sejalan dengan konsep pengangkutan barang melalui tol laut yang telah dirintis oleh Jokowi dalam pemerintahannya di periode pertama.
Dari segi sosial politik dan budaya, Sanny mengungkapkan pemindahan Ibu Kota juga dapat menggeser pola pikir yang selama ini berorientasi pada jawa-sentris untuk menjadi Indonesia-sentris dan lebih berorientasi pada upaya untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pemindahan Ibu Kota negara dari Jakarta ke Kalimantan menjadi salah satu fokus Presidan Jokowi pada periode keduanya. Pemindahan Ibu Kota tentu akan menunjukkan proggres kemajuan bangsa, karena perpindahan ini merupakan bukti bahwa Negara mampu bergerak menuju sesuatu yang dicita-citakan bangsa Indonesia sejak lama.

No comments:

Powered by Blogger.