Breaking News

Ribuan Warga Tembagapura Mengungsi Ke Timika Karena Teror KKB


Teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Tembagapura menyebabkan ribuan warga yang berasal dari empat kampung di Tembagapura terpaksa mengungsi ke Timika demi keselamtan diri mereka.
Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob mengatakan, empat kampung di sekitar Kota Tembagapura telah kosong, karena dievakuasi ke Timika.
“Di Waa, Banti, Opitawak dan Kimbeli sudah tidak ada orang lagi. Semua penduduk asli Amungme yang tinggal di sana, termasuk warga yang mendulang di Kali Kabur seluruhnya telah diturunkan ke Timika karena situasi di sana tidak nyaman,” ujar Johannes Rettob, Kamis (12/3/2020).
Sejak teror dari KKB, warga empat kampung itu dilanda ketakutan dan merasa tak nyaman dan tak bisa keluar membeli bahan pokok karena situasi keamanan yang tak menentu.
“Untuk pergi membeli bahan kebutuhan pokok di Tembagapura saja mereka kesulitan karena situasi yang tidak memungkinkan,” katanya.
Dinas Sosial Mimika mencatat jumlah warga distrik Tembagapura yang dievakuasi ke Timika seluruhnya mencapai 1.662 orang yang ebagian besar merupakan ibu-ibu dan anak-anak. Setiba di Timika, ribuan warga itu langsung diantar ke rumah kerabat mereka di beberapa titik di Kota Timika seperti Kwamki Lama, SP12, SP13, SP9, SP2, SP3, Irigasi dan sebagian lagi tersebar di Kota Timika.
Teror KKB di Tembagapura semakin menyiksa warga asli Papua, dimana warga terpaksa mengungsi dan menyebabkan empat kampung kosong karena seluruh warga dievakuasi ke Kota Timika mengingat situasi semakin tidak nyaman dan aman.
KKB memasuki kawasan permukiman warga dan melakukan intimidasi sampai penembakan. Hal tersebut membuat warga setempat resah dan ketakutan meminta dievakuasi dari kampungnya.
Kejahatan yang dilakukan KKB dapat dianggap telah melanggar HAM, namun sangat disayangkan masih ada saja pihak-pihak luar maupun yang mengaku aktivis melindungi dan membela KKB, seperti Veron

No comments:

Powered by Blogger.