Breaking News

Keinginan Pemerintah Bangun RS Corona di Makassar

Jakarta - Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi salah satu provinsi yang tertinggi angka kasus virus Corona (COVID-19). Pemerintah ingin rumah sakit darurat untuk penanganan COVID-19 dibangun di Makassar, Sulsel.
Keinginan itu disampaikan Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona (COVID-19), Achmad Yurianto (Yuri).
Menurut dia, rumah sakit darurat dapat menjadi kompleks isolasi penanganan COVID-19. "Saatnya Makassar membentuk RS Darurat COVID. Tujuannya menjadikan kompleks RS tersebut menjadi wilayah karantina. Jadi tidak dibutuhkan ruang isolasi tetapi seluruh kompleks diisolasi," kata Yuri dalam keterangannya, Senin (8/6/2020).
Selain itu, pembangunan RS darurat COVID-19 di Makassar dapat menekan jumlah kasus Corona di wilayah Sulawesi Selatan. Hal ini mengingat Sulsel menjadi salah satu wilayah dengan jumlah kasus Corona terbanyak di Indonesia.
Yuri lalu mencontohkan pembangunan RS Darurat COVID-19, Jakarta, yang dibangun di Wisma Atlet. Makassar juga bisa membuatnya dengan memanfaatkan kawasan Asrama Haji.
"Dana operasionalnya (RS Darurat) dari dana siap pakai Gugus Tugas Pusat," ujarnya.
Pasien yang dirawat di RS Darurat nantinya akan dibagi, yakni kasus positif berdasarkan hasil tes PCR dalam satu tempat dan pasien dalam pengawasan (PDP) yang belum dites PCR ditempatkan di bagian lainnya.
"Jika PDP hasil PCR negatif segera pindahkan ke RS lain. Jika positif dipindahkan ke bagian positif. Kasus PCR positif di RS lain yang gejalanya sedang ringan pindahkan semua ke RS Darurat," pungkas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes ini.
Sehari sebelumnya, Minggu (7/6), rombongan Menko PMK Muhadjir Effendi, Menkes Terawan Agus Putranto, dan Kepala BNPB yang juga Ketua Gugus Pusat, Doni Monardo, berkunjung ke Makassar untuk melihat langsung penanganan COVID-19 yang dilakukan Tim Gugus Sulsel.
Selain itu, rombongan utusan Presiden Jokowi ini menyerahkan bantuan kepada Ketua Tim Gugus Daerah Sulsel Nurdin Abdullah berupa 4.000 masker bedah, 2.000 masker N95, 3.000 sarung tangan medis, 1.000 APD, 2.000 pelindung wajah, 1 unit alat PCR, dan 18 kantong plasma darah.
Pemerintah sebelumnya telah membangun RS darurat Corona di Wisma Atlet dan Pulau Galang.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan agar Wisma Atlet Kemayoran bisa dipakai untuk menampung pasien COVID-19.
Saat ini fasilitas peninggalan Asian Games itu tengah disiapkan menjadi rumah sakit darurat untuk penanganan virus corona.
RS Wisma Atlet mulai beroperasi Senin, 23 Maret 2020. Ada 4 tower yang akan digunakan sebagai RS darurat, yaitu tower 1, 3, 6, dan 7 yang berada di Blok D10. Tower 6 setinggi 24 lantai akan digunakan sebagai ruang rawat inap pasien berkapasitas 650 unit dan dapat menampung 1.750 orang. Asumsinya 1 kamar diisi 3 pasien.
Tower 7, di lantai 1 difungsikan untuk institusi gawat darurat (IGD), lantai 2 untuk intensive care unit (ICU), lantai 3 untuk ruang pemulihan, lalu lantai 4-24 untuk ruang rawat inap pasien. Kapasitasnya 886 unit dan dapat menampung 2.458 pasien.
Sementara tower 1 yang terdiri dari 650 unit ruangan berdaya tampung 1.750 orang digunakan untuk dokter dan paramedis. Berikutnya tower 3 dengan kapasitas yang sama difungsikan sebagai Posko Gugus Tugas Penanganan COVID-19.
Sedangkan RS Khusus Corona di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, mulai beroperasi pada 7 April 2020.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksdya TNI Yudo Margono mengatakan RS ini memiliki 340 ruangan observasi dan 20 ruangan isolasi yang siap digunakan.
RS khusus ini di bawah kendali Pangdam I/Bukit Barisan. RS ini memiliki 241 tenaga medis dari TNI-Polri, Kemenkes, pemda, dan relawan. Selain itu, ada tim pendukung lainnya, termasuk tim dari Bekangdam I, yang bertugas di dapur lapangan.
Rumah sakit khusus pasien COVID-19 di Pulau Galang ini dibangun oleh pemerintah untuk warga Indonesia, terutama bagi pekerja migran yang banyak jumlahnya.
"Tetapi, apabila ada pasien rujukan dari rumah sakit daerah di Indonesia, akan tetap diterima, termasuk masyarakat yang datang langsung," kata Yudo.
RS khusus ini memiliki tiga helipad dan pelabuhan laut yang dapat dipakai dalam situasi darurat. RS ini bisa menampung pasien hingga 460 orang.

No comments:

Powered by Blogger.