Breaking News

Peningkatan Daya Beli Masyarakat Membantu Pertumbuhan Ekonomi


JAKARTA – Pemerintah menyatakan adanya indikasi penurunan permintaan bahan-bahan pangan oleh masyarakat, yang artinya daya beli masyarakat menurun. Hal ini sangat mungkin terjadi mengingat kondisi ekonomi akibat pandemi Covid-19 belakangan ini turut mengalami perlambatan. Perlambatan itu diperkuat dengan adanya peningkatan harga pada beberapa pangan, namun di satu sisi harga pangan lainnya stagnan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada beberapa faktor yang membuat inflasi. Pertama, terjaganya pasokan bahan pangan yang diatur oleh pemerintah. Tetapi di sisi lain, juga terjadi penurunan permintaan barang dan jasa dari masyarakat. Hal itu terjadi akibat kebijakan pemerintah dalam pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berpengaruh terhadap aktivitas sosial. Hal lain yang perlu dicermati adalah turunnya inflasi inti, yang menunjukkan ada pelemahan dari daya beli rumah tangga.
Pemerintah meminta peran serta masyarakat dalam membantu pemulihan ekonomi Indonesia sebagai imbas virus corona, salah satunya dengan meningkatkan konsumsi masyarakat. Sebagai contoh, orang menarik uangnya dari bank, ada dua motif. Satu untuk dibelanjakan karena dia memang sekarang sedang tidak bekerja maka dia mantab – makan tabungan. Maka kalau seperti itu, narik uangnya terus dibelanjakan. Melalui langkah tersebut, masyarakat sudah berperan karena, telah terjadi perputaran ekonomi. Di mana kegiatan konsumsi atau belanja (demand) ini akan berpengaruh pada sisi produksi (supply). Lebih jelasnya bahwa uang yang ditarik masyarakat tadi, uangnya ditarik oleh pembeli, kemudian dibayarkan kepada penjual, kemudian penjual menyimpan uangnya bisa di bank atau digunakan muter sebagai modal kerja, itu juga bisa menumbuhkan perekonomian dan itu tidak bermasalah.
Motif kedua, yang dinilai berbahaya, yakni menarik uang untuk disimpan secara tunai di rumah. Sebab, uang tersebut tidak akan produktif karena tidak digunakan dalam transaksi. Selain itu, juga rawan hilang. Yang kedua yang bahaya. Uang sedang tidak dibutuhkan, karena takut tidak aman di bank lalu ditarik dan disimpan di bawah bantal. Itu sangat bahaya, karena uang ini akan nganggur dan tidak produktif, tidak memutar kondisi keuangan. Oleh karena itu, pemerintah menegaskan bahwa, selain menjaga kepercayaan masyarakat kepada sistem perbankan, yang tak kalah penting adalah memastikan perputaran uang dapat secara produktif memutar perekonomian. Ini sama pentingnya antara menjaga kepercayaan masyarakat kepada sistem perbankan, dan menarik uang untuk digunakan secara produktif untuk memutar perekonomian, yang juga sama-sama penting.

No comments:

Powered by Blogger.