Mahfud MD: Ini, Tak Perlu Susah-susah Cari Obat COVID-19 Sebenarnya
Menko Polhukam Mahfud MD. (Foto: Antara)
Pantau.com - Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan masyarakat Indonesia tidak perlu susah-susah mencari obat COVID-19 yang kini terus menjadi pandemi terbesar di dunia sejak akhir tahun 2019 lalu.
"Ini, ini. Tak perlu susah-susah mencari obat Covid-19 sebenarnya," cuit Mahfud di akun Twitter miliknya @mohmahfudmd, seperti dilihat Pantau.com, Minggu (6/9/2020).
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu turut mengunggah video yang dicuit akun Twitter @Haidar_Bagir, yang menjelaskan bagaimana memutus rantai penyebaran COVID-19. Tak ada cara lain, selain menggunakan masker.
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu turut mengunggah video yang dicuit akun Twitter @Haidar_Bagir, yang menjelaskan bagaimana memutus rantai penyebaran COVID-19. Tak ada cara lain, selain menggunakan masker.
Seperti diketahui, gerakan penggunaan masker di lingkungan publik terus digalakkan pemerintah. Bahkan, ada sanksi sosial hingga denda jika melanggarnya.
Dokter sekaligus relawan COVID-19 di Tanah Air, dr Tirta Mandira Hudhi, mengatakan kepatuhan masyarakat terhadap penggunaan masker hanya bisa terwujud jika tokoh atau orang yang menyosialisasikan hal itu juga konsisten menerapkan hal yang sama.
"Masyarakat di lapangan akan meniru apa yang disampaikan oleh orang yang menyosialisasikan. Namun, bila orang yang memberikan info atau anjuran tadi tidak konsisten, maka masyarakat tidak akan patuh juga," kata dia dalam diskusi daring dengan tema suka duka dokter dan relawan dalam menyosialisasikan gerakan pakai masker yang dipantau di Jakarta, Sabtu 5 September 2020.
Sedangkan untuk pengembangan vaksi Sinovac asal China, tercatat 1.620 relawan bakal menjalani penyuntikan vaksin. Ribuan relawan itu diperlukan untuk menjadi subjek uji klinis vaksin COVID-19 Sinovac yang rencananya bakal diproduksi massal tahun 2021.
Sementara untuk vaksin Merah Putih, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan, saat ini proses pengembangan sudah 50 persen selesai. "Sudah 50 persen, kami tinggal menunggu protein rekombinan itu dari sistem ekspresi yang menggunakan sel mamalia," kata Amin saat dihubungi dari Jakarta, Jumat 4 September 2020.
Amin berharap dalam dua sampai tiga bulan ke depan Eijkman bisa melakukan uji praklinis vaksin Merah Putih, yang dikembangkan dengan platform subunit protein rekombinan, pada hewan. "Diharapkan nanti bisa selesai di awal tahun depan," ujarnya.
Sumber :
No comments: