Breaking News

Warga RI Diklaim Paling Optimis Taklukan Covid di ASEAN


 

Jakarta, -- Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro, menyebut warga negara Indonesia memiliki tingkat optimisme paling tinggi soal penanganan pandemi virus Corona (Covid-19) dibandingkan negara lain dalam lingkup ASEAN.

Temuan itu, kata Reisa merupakan hasil penelitian yang dilakukan perusahaan riset pasar independen internasional Ipsos.

Beberapa parameter optimisme yang ada dalam survei Ipsos dipaparkan Reisa, seperti optimisme dalam menerapkan protokol kesehatan hingga rencana pengadaan vaksin.

"Ipsos menyatakan orang Indonesia adalah warga yang paling optimis di ASEAN dalam hal menaklukan pandemi covid-19," kata Reisa dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (6/11) kemarin.

Optimisme ini kata Reisa, tak lepas dari disiplin masyarakat menerapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Selain itu, laporan pantauan Satgas Penanganan Covid-19 telah mengklaim sebagian besar masyarakat Indonesia tetap memakai masker dan menjaga jarak saat masa liburan panjang 28 Oktober-1 November lalu.

Kemudian parameter optimisme lain dari penelitian Ipsos menurut Reisa turut menyebutkan bahwa semangat tinggi dan upaya mencari dan juga menyediakan vaksin Covid-19 merupakan poin khusus.

Apalagi menurutnya Indonesia juga memilih mengembangkan vaksin mandiri selain kerjasama dengan negara-negara lain dalam kerangka kerjasama global dan multilateral.

Reisa juga mengklaim bahwa hasil penelitian dari UNICEF dan Nielsen menunjukkan bahwa cuci tangan paling sering dipraktekkan masyarakat Indonesia.

"Sayangnya, 3M sendiri masih dipraktekkan secara terpisah. Kadang rajin mencuci tangan, tetapi kurang disiplin pakai masker dan lengah menjaga jarak," kata dia.

Sementara itu, data persebaran kasus covid-19 di Tanah Air secara kumulatif per Jumat (6/11) menunjukkan sebanyak 429.574 warga Indonesia positif Covid-19.

Dari jumlah itu, 360.705 telah pulih, sementara 14.442 orang dinyatakan meninggal dunia.

(khr/ard)

Sumber

No comments:

Powered by Blogger.