Breaking News

Percepat Target Nasional, Jokowi Minta Pemda Gelar Vaksinasi Covid-19 Massal


Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah daerah harus menggelar vaksinasi secara massal. Tujuannya agar penyuntikan vaksin Covid-19 bisa dilakukan dalam jumlah besar sehingga segera tercapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Menurut Jokowi, vaksinasi di Puskesmas harus tetap dilakukan. Namun, harus diagendakan pula vaksinasi massal oleh pemerintah daerah. 

"Harus ada yang dalam bentuk massal. Kumpulkan bisa di GOR, kumpulkan di balai kota dan jumlah yang banyak," kata Jokowi pada "Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) 2021" di Istana Negara yang ditayangkan virtual di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (11/2/2021).

"Sehingga secara harian kita bisa melakukan suntikan vaksin dalam jumlah yang banyak agar segera tercapai herd immunity," lanjutnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi pun mengingatkan bahwa vaksinasi Covid-19 harus tepat sesuai sasaran dan target penerima. Pasalnya, vaksin Covid-19 menjadi barang yang diperebutkan banyak negara di dunia. Pemerintah Indonesia sendiri hingga saat ini masih berusaha keras memperoleh tambahan vaksin Covid-19 dari berbagai sumber. Jokowi menuturkan, untuk saat ini produsen vaksin Covid-19 tidak banyak. Namun, sebanyak 215 negara berebut untuk mendapatkan vaksin. Di sisi lain, baru ada sekitar 42 negara di dunia yang bisa menjalankan program vaksinasi Covid-19. 

"Yang lain rebutan mendapatkan vaksin. Kita sudah mendapatkan komitmen 426 juta dosis. Ya alhamdulillah karena sejak awal, sejak Agustus (2020) kita sudah mulai pendekatan dengan produsen-produsen vaksin," ungkap Jokowi. Hingga saat ini, vaksinasi Covid-19 tahap pertama yang ditujukan kepada tenaga kesehatan masih terus berlangsung. Vaksinasi tahap pertama ini dimulai sejak 13 Januari 2021. Berdasarkan data pemerintah, ada 1.468.764 tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 hingga Rabu (10/2/2021) pukul 12.00 WIB. Dari data tersebut, 279.251 tenaga kesehatan sudah disuntik vaksin dosis kedua. Angka itu didapatkan setelah ada penambahan 57.798 tenaga kesehatan yang divaksin dalam 24 jam terakhir.

Sementara itu, tenaga kesehatan yang baru mendapatkan vaksinasi dosis pertama tercatat ada 969.546 orang setelah sebelumnya bertambah 124.139 orang. Adapun pemerintah menargetkan akan melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap total 181.554.465 orang penduduk Indonesia atau sekitar 70 persen dari total populasi. Vaksin Covid-19 disuntikkan sebanyak dua dosis dalam rentang 14 hari. Hal itu dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 it

No comments:

Powered by Blogger.