Breaking News

Pembangunan Infrastruktur Angkat Ekonomi Masyarakat Yapen Papua

Pembangunan sejumlah proyek infrastruktur mendorong perekonomian masyarakat Indonesia Timur, tak terkecuali Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua.

Faktor geografis Kabupaten Kepulauan Yapen yang terdiri dari gugusan pulau-pulau sangat bergantung pada infrastruktur demi kelancaran mobilitas penduduk hingga barang dan jasa.

Pemerintah pun secara konsisten menghadirkan infrastruktur baru bagi masyarakat setempat mulai dari pembangunan jalan, jembatan, dan sebagainya. Salah satunya adalah Jembatan Sungai Sumboy yang baru diresmikan pada Rabu (19/5) lalu. Jembatan sepanjang 80 meter tersebut menghubungkan dua distrik, yakni Distrik Kosiwo dan Distrik Yapen Barat.

Kehadiran jembatan tersebut sangat membantu aktivitas penduduk dan mendorong perekonomian masyarakat setempat. Pasalnya, sebelum pembangunan Jembatan Sungai Sumboy, penduduk dua distrik terpaksa menyeberangi sungai serta melawan arus deras untuk menuju wilayah kota.

Kini, melalui Jembatan Sungai Sumboy, mobilitas masyarakat hingga barang dan jasa semakin mudah.

Konektivitas wilayah dengan pusat pemerintahan, perekonomian, pendidikan, dan kesehatan pun semakin terjangkau lantaran jarak tempuhnya semakin singkat. Dampak ekonomi juga mulai terasa karena penduduk bisa menghemat biaya operasional kendaraan melalui Jembatan Sungai Sumboy.

Terlebih, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kepulauan Yapen, perekonomian daerah pesisir tersebut ditopang oleh sektor pertanian, kehutanan, perikanan, serta perdagangan yang berkontribusi di atas 15 persen kepada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) setiap tahunnya.

Tak ayal, masyarakat sangat membutuhkan infrastruktur mapan demi menunjang kegiatan perekonomian berbasis pertanian, kehutanan, perikanan, dan perdagangan tersebut.

Kebutuhan terkait dengan infrastruktur mumpuni semakin terasa setelah pandemi Covid-19 melanda.

BPS Kabupaten Kepulauan Yapen mencatat, pertumbuhan ekonomi wilayah itu mengalami kontraksi sebesar minus 4,45 persen sepanjang 2020 akibat pandemi Covid-19. Padahal, kabupaten berpenduduk 112 ribu jiwa itu mampu tumbuh di atas 4 persen pada periode 2016-2019.

Rinciannya, perekonomian tumbuh 5,41 persen pada 2016, lalu 4,64 persen di 2017. Pada 2018, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kepulauan Yapen tercatat sebesar 4,55 persen dan sebesar 4,73 persen pada 2019.

Oleh sebab itu, pembangunan infrastruktur diharapkan mampu menggeliatkan kembali perekonomian kepulauan yang berada di wilayah Teluk Cendrawasih tersebut. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan meningkatnya mobilitas orang, barang, dan jasa melalui kehadiran berbagai infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah.

Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen, Tonny Tesar, mengatakan bahwa sumber pendanaan pembangunan jembatan tersebut berasal dari fasilitas pinjaman daerah oleh PT SMI. Fasilitas pinjaman daerah tersebut sangat menguntungkan tidak hanya bagi pemerintah daerah, tetapi juga masyarakat karena bisa langsung merasakan manfaat dari infrastruktur yang dibangun.

"Kami bersyukur bahwa jembatan ini bisa kami selesaikan dengan besaran kontrak Rp 20,9 miliar. Bahwa pinjaman daerah ini harus kami pertanggungjawabkan sampai dengan Rp 1 pun. Tidak bisa pinjaman ini kami gunakan untuk kegiatan di luar yang sudah kami rencanakan", ujarnya dalam keterangan resmi yang diunggah melalui laman resmi Kabupaten Kepulauan Yapen.

Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Kepulauan Yapen tidak lepas dari peran PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI. Sebagai Special Mission Vehicles (SMV) di bawah koordinasi Kementerian Keuangan, PT SMI memiliki peran strategis mempercepat pembangunan infrastruktur nasional.

Dukungan oleh PT SMI diwujudkan dalam bentuk pembiayaan pembangunan Jembatan Sungai Sumboy dengan total nilai proyek hingga Rp 20,9 miliar. Pembiayaan tersebut diberikan dalam bentuk fasilitas pinjaman daerah oleh PT SMI kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Yapen.

Selain Jembatan Sungai Sumboy, Pemkab Kepulauan Yapen juga menggunakan fasilitas pinjaman daerah PT SMI untuk kebutuhan pembangunan lainnya. Salah satunya adalah pembangunan jembatan senilai Rp 14,4 miliar di wilayah timur Kabupaten Kepulauan Yapen, yaitu Jembatan Sungai Repapeip sepanjang 40 meter.

"PT SMI berharap agar dukungan yang diberikan dalam rangka mendorong pemerataan pembangunan di Kabupaten Kepulauan Yapen dapat semakin terintegrasi, sehingga mampu mendorong pergerakan pada laju perekonomian masyarakat setempat," ujar PT SMI dalam keterangan resmi.

Keunggulan produk pembiayaan dan investasi dari PT SMI adalah menawarkan tenor jangka panjang, produk pembiayaan yang inovatif, dan skema pembiayaan yang fleksibel. PT SMI juga memastikan pembiayaan pada proyek-proyek infrastruktur nasional tersebut memiliki efek pengganda (multiplier effect) yang besar sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara optimal, baik secara ekonomi dan sosial.

No comments:

Powered by Blogger.