Breaking News

Jelang Idul Adha, Pemerintah Jamin Kurban Aman dari PMK

Pemeriksaan sapi di kelompok ternak sapi Sidodadi, Pedukuhan Krajan, Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Bantul, Rabu (8/6/2022).

Jakarta - Kementerian Pertanian menegaskan akan terus menangani penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak, terutama jelang Hari Raya Idul Adha. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah menjamin daging untuk Idul Adha aman dikonsumsi.
Sejauh ini, Kementan telah menyalurkan dan memberikan obat-obatan kepada ternak yang sakit. Pihaknya juga menyiapkan vaksin sebanyak 3 juta dosis yang akan datang pekan depan.

"Obat-obatan kita drop terus menerus kita perlu dukungan juga dari pemerintah daerah kabupaten atau pun provinsi. Kita tidak main-main, telah berupaya semaksimal mungkin semuanya kita lakukan. Ini penyakit tidak menular ke manusia, dagingnya aman dimakan," katanya kepada media di Kantor KPPU, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2022).

"Untuk awal ini lebih dari 3 juta dosis. Satu hewan satu dosis, (booster) dua kali tapi jaraknya 6 bulan," jelasnya.

Nasrullah mengklaim sejauh ini dari sejumlah wilayah yang terdampak PMK, hanya sedikit ternak yang sakit. Ia percaya kasus ini menuju kesembuhan, beriringan dengan akan datangnya pekan depan.

"Menangani ini memiliki potensi kelihatan menuju ke arah kesembuhan. Jadi jangan di lihat provinsinya, seperti Jawa Barat seperti hanya 4% desa yang kena," ujarnya.

Dalam kesempatan terpisah, Nasrullah mengatakan penyakit mulut dan kuku pada hewan tidak membahayakan/mempengaruhi kesehatan manusia. Pihaknya menjamin keamanan daging kurban dengan cara pemantauan terhadap pemotongan hewan kurban baik yang dilaksanakan di Rumah Potong Hewan atau tempat pemotongan hewan kurban.

"Untuk memastikan bahwa daging yang dihasilkan memenuhi kriteria Aman, Sehat, Utuh dan Halal bagi yang dipersyaratkan untuk konsumsi masyarakat," jelasnya, Rabu (8/6) kemarin.

Ia menjelaskan, berdasarkan sifatnya virus penyakit mulut dan kuku akan mati pada suhu di atas 50 derajat celcius dan mati pada pH kurang dari 6,0 atau pH lebih dari 9,0.

"Oleh karenanya produk hewan/daging yang ditangani dengan tepat dapat membunuh virus PMK yang mungkin terbawa pada daging. Perlakuan yang dapat dilakukan diantaranya memasukkan daging pada suhu di atas 2 C selama 24 jam atau perebusan daging pada suhu 70 C minimal 30 menit," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pernah memastikan hewan kurban yang disediakan tahun ini bukan dari daerah yang terkonfirmasi penyakit mulut dan kuku (PMK). Adapun prediksi potensi hewan kurban tahun ini sebanyak 1,72 juta

"Kami mempersiapkan langkah untuk menghadapi Idul Adha 1443 H. Untuk menjamin hewan kurban yang sehat dan layak potong. Ketersediaan hewan kurban tersebut bukan berasal dari daerah atau kota zona merah terkonfirmasi PMK berdasarkan hasil uji laboratorium" kata Syahrul dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR, Senin (23/5/2022).(dna/dna)

No comments:

Powered by Blogger.