3 Investor Siap Bangun Hunian ASN di IKN, Gelontorkan Rp 41 Triliun
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengumumkan ada tiga investor yang bakal menopang pembangunan hunian Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Hankam di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN Nusantara). Investasinya mencapai Rp 41 triliun.
Ketiga investor tersebut adalah PT Summarecon
Agung Tbk (Summarecon), PT Risjadson Brunsfield Nusantara - CCFG Corp
(Konsorsium Nusantara), dan Korea Land and Housing Corporation (KLHC).
Kepala Otorita IKN Nusantara (OIKN) Bambang
Susantono mengatakan tiga perusahaan tersebut sudah mendapatkan Surat Izin
Prakarsa Proyek (SIPP) atau Letter to Proceed (LTP) dari Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Saat ini tercatat ada 59 pelaku usaha dari
berbagai sektor yang sudah mengirimkan Letter of Intent untuk berinvestasi di
IKN yang sedang kami proses dan kami yakin jumlah tersebut akan terus
bertambah. Dari jumlah tersebut, 3 pelaku usaha sudah mendapatkan SIPP untuk
membangun hunian ASN/Hankam. Semoga proses selanjutnya dapat segera tuntas dan
bisa langsung tancap gas di awal tahun 2023 ini," ujar Bambang dalam
keterangannya, Selasa (3/1/2022).
Adapun sektor yang menjadi minat para investor
saat ini adalah pendidikan (15 LOI), infrastruktur dan utilitas (10 LOI) perumahan
(8 LOI), mixed use (8 LOI), konsultan (6 LOI), kesehatan (5 LOI), perkantoran
swasta dan BUMN (3 LOI),perkantoran pemerintah (2 LOI), dan teknologi (2 LOI).
Sekretaris Perusahaan Summarecon, Jemmy Kusnadi
mengatakan pihaknya sangat bangga dapat terlibat dalam pembangunan IKN
Nusantara dan Summarecon akan selalu mendukung proyek yang dapat memberikan
dampak positif untuk perekonomian bangsa.
"IKN Nusantara adalah proyek bersejarah dan
kami bangga dapat menjadi bagian dari sejarah Indonesia," tegas Jemmy.
Dengan sudah mendapatkan SIPP, para investor
selanjutnya akan melakukan studi kelayakan yang komprehensif dengan mencakup
konsep desain, ruang lingkup proyek, dan rekomendasi teknologi yang
mengoptimalkan project life cycle cost.
"Penting untuk dipahami, para investor
tersebut sekarang harus menyusun studi kelayakan dan akan diserahkan ke
Pemerintah paling lambat enam bulan kemudian. Jadi dengan adanya izin, bukan
berarti langsung membangun," jelas Bambang.
Investasi Rp 41 T
Rencananya, hunian yang dibangun oleh tiga
investor tersebut akan mampu menampung kurang lebih 14,500 ASN dan Hankam di
184 tower yang berada di beberapa area, yaitu Pusat Pelayanan WP1A-1, Pemerintahan
Timur WP1A-1, Hunian TNI WP1A-1, dan WP1B Tahap 1.
Ketiga investor tersebut ditargetkan untuk
menuntaskan pekerjaannya pada tahun 2024 dan sehingga dapat beroperasi pada
bulan Agustus-Desember 2024.
Total nilai investasi dari ketiga investor tersebut
adalah sekitar 41 triliun rupiah dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan
Badan Usaha (KPBU). Berikut adalah rincian nilai investasinya, Summarecon
sebesar 1,67 triliun rupiah, Konsorsium Nusantara sebesar 30,8 triliun rupiah
dan KLHC sebesar 8,65 triliun rupiah.
No comments: