Breaking News

Pembangunan Infrastruktur Era Jokowi Dinilai Buat Ekonomi RI Kuat

 


Jakarta - Berbagai pihak menilai pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berhasil dalam membangun infrastruktur. Hal inilah yang disebut-sebut membuat Indonesia menjadi negara dengan ekonomi yang kuat.

"Tentu saja banyak pencapaiannya. Banyak infrastruktur yang sejatinya bisa diselesaikan di era pemerintahan sebelumnya, tapi tak selesai. Kemudian diselesaikan oleh Pemerintahan Presiden Jokowi, bahkan diperkuat," tegas Pengamat Ekonomi Defiyan Cori dalam keterangan tertulis, Minggu (18/9/2022).

Dia pun memberikan contoh, dari sisi konektivitas, masyarakat saat ini didukung dengan infrastruktur yang mumpuni sehingga membuat ruang gerak masyarakat semakin leluasa untuk melakukan mobilitas dengan biaya yang murah.

"Logistik pun menjadi lancar dengan infrastruktur yang terbentang. Tak hanya dari sisi panjang jalan saja, tetapi juga dari aksesibilitas dan keterjangkauan, sehingga kinerja logistik menjadi lebih baik," imbuh Defiyan.

Defiyan menilai hal yang paling fenomenal dari pembangunan infrastruktur di era Jokowi yakni pembangunan bendungan yang dinilai sangat penting karena berkaitan dengan peningkatan produktivitas pertanian. Dia juga menilai keputusan pemerintahan Jokowi untuk membangun banyak jembatan adalah keputusan sangat tepat.

"Karena itu akan memperkuat ketahanan pangan kita. Sektor pertanian menjadi semakin produktif," ujar Defiyan.

Selain itu, banyak hal yang telah menjadi pencapaian Jokowi, khususnya di sektor transportasi darat dalam kurun waktu tersebut. Pencapaian luar biasa Jokowi adalah pembangunan infrastruktur jalan tol yang sangat membantu memudahkan mobilitas.

Sedangkan politisi Nasdem Irma Suryani Chaniago menilai tak hanya membangun infrastruktur baru, Pemerintahan Presiden Jokowi juga melanjutkan proyek-proyek mangkrak dari pemerintahan sebelumnya.

"Jika tak dilanjutkan kerugian negara sangat besar (karena mangkrak)," tutur Irma.

Data menyebutkan, beberapa konstruksi jalan pada era Jokowi yang dimulai sebelum tahun 2014 dan selesai setelah tahun 2015 yaitu sejauh 222,2 km. Sedangkan konstruksi yang dimulai setelah tahun 2015 dan selesai sampai September 2022 sejauh 1.540,1 km.

750 km akan ditargetkan selesai tahun 2024. Dengan kata lain Hanya 222 km jalan tol (9 ruas) yang dimulai di era pemerintahan sebelumnya dan diselesaikan/diresmikan di era Jokowi.

Pembangunan infrastruktur yang terhitung dimulai sebelum 2014 dan selesai setelah tahun 2014 terdapat 18 bendungan dan 7 bandar udara. Sementara pembangunan infrastruktur yang dimulai setelah tahun 2014 terdapat 12 bendungan dan 22 bandar udara yang selesai sampai September 2022, 12 bendungan dan 9 bandar udara dengan target selesai tahun 2023, 10 bendungan dengan target selesai akhir tahun 2022, 5 bendungan dengan target selesai tahun 2024, serta 4 bendungan dengan target selesai tahun 2025.

Sementara itu beberapa capaian infrastruktur desa di antaranya adalah jalan desa sejauh 316.590 km, Jembatan desa sepanjang 1.597.529 m, Air bersih desa sebanyak 1.474.544 unit, Irigasi desa 501.054 unit, Pasar desa 12.297 unit, dan Posyandu 42.357 unit.

Di sisi lain, banyak pihak yang menyayangkan perbandingan yang dilakukan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Ketua DPP PPP Achmad Baidowi pun menyayangkan hal tersebut.

"Jangan merasa seolah-olah yang paling hebat. Setiap masa itu kondisi sosial politiknya berbeda-beda satu sama lain," katanya.


(fhs/ega)


No comments:

Powered by Blogger.