Breaking News

Pemerhati Minta Pemilih Pemula Waspada Kampanye Hitam

 


Pemerhati politik Universitas Brawijaya Malang Wawan Sobari meminta pemilih pemula waspada kampanye hitam dalam Pemilu 2024. Menurutnya, kampanye hitam tidak bisa dihindari dan biasanya mengunakan ketakutan dan kebencian dalam praktiknya. Demikian dikatakan Wawan dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Sabtu (20/5/2023). "Mereka harus mengenali mana isi konten dari sebuah kampanye itu. Mana yang mengandung kebencian dan mana yang membuat ketakutan, itu bisa kita filter," ujarnya.

Menurutnya, kalangan milenial harus menyikapi berita-berita terkait Pemilu 2024  secara cerdas dan kritis. Hal itu agar mereka tidak terjebak terlalu dalam dalam menyikapi kampanye hitam. 

Untuk mengatasi kampanye hitam ini, ia menyarankan pakar komunikasi  untuk berperan aktif. Dengan membuat konten-konten positif terkait pemilu ini. "Teman-teman dari ilmu komunikasi membuat panduan bagaiman berita kampanye hitam. Itu bisa dilakukan di media sosial seperti TikTok," ucapnya.

Ia meyakini dengan panduan melalui media sosial itu. Dapat membuat kalangan milenial dapat memahami sehingga dapat mencegah kampanye hitam. "Kalau perlu membuat lagu tentang risiko kampanye hitam ini. Maka libatkanlah mereka yang mempunyai kreativitas," ucapnya.

Wawan memperkirakan pemilih pemula mudah dipengaruhi kampenya hitam. Karena  pemilih pemula masih lemah dari sisi pengetahuan politiknya. "Ini beda dengan pemilih lain yang relatif sudah mengikuti pemilu beberapa kali," ujarnya.

Lebij lanjut, Wawan meminta partai politik untuk tidak menggunakan kampanye hitam. Dengan menggunakan isu agama dalam kampanye Pemilu 2024 ini. "Ini karena kebanyakan masyarakat  masih menganut pola  mengikuti yang mayoritas dan di dalamnya adalah tokoh-tokoh agama," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Wawan  berharap dalam pilpres 2024 akan muncul tiga pasangan calon presiden/wakil presiden. Sehingga polariasasi tidak begitu terjadi begitu dalam . "Dengan begitu, akan membuat risiko pilpres akan semakin rendah," ucapnya.

No comments:

Powered by Blogger.