Breaking News

Mahasiswa di Jabar Kampanye Pemilu Damai di Braga Bandung

 


Bandung: Aliansi Aktvis Mahasiswa Jawa Barat menyuarakan kampanye damai Pemilu 2024 dengan menggelar aksi bagi-bagi brosur di Jalan Braga, Kota Bandung, Selasa 16 Januari 2024. Para mahasiswa mengajak masyarakat untuk lebih cerdas dalam berkampanye menjelang Pemilihan Presiden dan Legislatif pada 14 Februari 2024 nanti.
 

Menurut Indrajidt Rai Garibaldi selaku koordinator aksi, terdapat 20 universitas di Jabar yang turut dalam melakukan aksi pemilu damai tersebut. Para mahasiswa mendatangi masyarakat yang tengah beraktivitas di kawasan Jalan Braga dan memberikan brosur dengan berbagai pesan tentang pemilu damai.
 
"Ada 20 universitas se-Jabar, ada dari universitas perwakilan Garut, Majalengka, Sukabumi, Kuningan, Bandung ini kita tergabung dari aliansi mahasiswa aktivis Jawa Barat. Kita memberikan flyer kepada masyarakat bahwa pemilu itu harus damai tidak boleh adu domba dan harus tetap berjalan 14 Februari 2024," ujar Rai disela-sela aksi bagi-bagi brosur.

Ia menuturkan, dengan adanya aksi tersebut diharapkan bisa memberikan edukasi terhadap masyarakat yang dinilai kerap terpancing untuk berbagai macam bentuk kampanye hitam terutama di media sosial.
 
"Masyarakat bisa teredukasi bisa terliterasi oleh gerakan aktivis hari ini," sahutnya.


 
Para mahasiswa, lanjutnya, tidak ingin masyarakat terpecah belah akibat saling ejek saat berkampanye. Hal itu diakuinya, akan berdampak buruk bagi kelangsungan bangsa Indonesia terutama masyarakat yang akan saling caci dan dengki hingga terjadi kerusuhan.
 
"Karena kita tidak mau ada masyarakat yang di adu domba. Keamanan dan stabilitas negara itu harus kita junjung tinggi, karena kita tidak mau dampak Pemilu 2024 ini berdampak buruk bagi masyarakat, kita tidak mau," bebernya.
 
Sementara itu, Rai memastikan Aliansi Aktivis Mahasiswa Jabar akan bersikap netral dan tidak terlibat politik praktis. Mengumandangkan pemilu damai, menjadi tugas utama para mahasiswa tersebut untuk menjaga kerukunan.
 
"Temen-temen aktivis sudah kajian, sudah diskusi dan sudah rembug kita akan mengawal pemilu itu harus netral, dan siapapun yang menang maupun yang kalah harus menerima hasilnya," ungkapnya.

No comments:

Powered by Blogger.