Breaking News

KST Papua Jadi Pemicu Konflik, Ganggu Kehidupan Masyarakat Papua

 


Kelompok Separatis dan Terorisme (KST) Papua terus menebar teror dan menimbulkan kecemasan di masyarakat.


Tindakan mereka yang seringkali menggunakan kekerasan dan menghalalkan segara cara telah mengganggu kehidupan masyarakat Papua, menghambat pembangunan, dan merusak stabilitas nasional.


Keberadaan KST selama ini telah menciptakan ketegangan yang berkepanjangan di wilayah Papua.


Mereka seringkali melakukan provokasi serta serangkaian aksi teror terhadap aparat keamanan bahkan masyarakat sipil.


Oleh karena itu, aparat keamanan diminta agar lebih tegas menindak KST Papua yang telah mencederai kedamaian masyarakat.


Terbaru, Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri mengatakan korban kekerasan yang dilakukan oknum prajurit di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah adalah anggota KST Papua.


Korban adalah Warinus Murib dimana sebelumnya namanya masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).


Yang bersangkutan merupakan anggota KST di wilayah Puncak dan kerap terlibat dalam sejumlah aksi kekerasan penyerangan terhadap pekerja puskesmas di Kabupaten Puncak.


Sebelumnya, Warinus Murib terlibat insiden penyerangan terhadap pekerja pembangunan puskesmas tanggal 19 Oktober 2023 di kampung Eromaga hingga menyebabkan seorang pekerja tewas.


Aparat keamanan diduga menangkap melakukan kekerasan terhadap Warinus Murib. Padahal anggota KST tersebut kerap membuat onar dan melukai masyarakat sekitar.


Hal tersebut yang membuat aparat keamanan bertindak dan menangkap Warinus Murib beserta 2 orang lainnya.


Penangkapan tersebut bukanlah pelanggaran HAM namun menindak siapapun yang berbuat onar di Papua dan mengganggu ketertiban umum di bumi Cenderawasih.


Diketahui, berbagai kekerasan yang telah dilakukan KST hanya akan memperdalam luka-luka yang sudah ada dan memperburuk kondisi kemanusiaan di Papua.


Oleh karena itu, masyarakat harus mewaspadai upaya-upaya untuk memprovokasi konflik lebih lanjut, baik dari dalam maupun luar Papua.

No comments:

Powered by Blogger.