Breaking News

Tahan Pelemahan Rupiah, Cadangan Devisa RI Masih Memadai

JAKARTA,  - Sejak pekan lalu, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan. Bahkan, pada awal pekan ini di pasar spot, nilai tukar rupiah nyaris mendekati level Rp 14.000 per dollar AS.

Direktur Penelitian Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menjelaskan, dalam beberapa waktu terakhir, khususnya pada awal pekan ini, nilai tukar rupiah mengalami tekanan. Pelemahan rupiah, sebut Piter, terjadi selama sepekan terakhir. "Dalam seminggu terakhir, kita benar-benar diuji, (nilai tukar rupiah) mendekati Rp 14.000 (per dollar AS)," kata Piter dalam diskusi bertajuk CORE Quarterly Review di Jakarta, Selasa (24/4/2018).

Untuk melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah, imbuh Piter, langkah yang dapat dilakukan Bank Indonesia (BI) adalah dengan melakukan intervensi. Artinya, bank sentral menggunakan cadangan devisa untuk menahan pelemahan rupiah lebih lanjut.

Piter mengungkapkan, intervensi adalah kebijakan yang paling cepat dapat dilakukan bank sentral. Di samping itu, intervensi pun sah saja dilakukan, lantaran cadangan devisa Indonesia masih sangat mencukupi. "(Intervensi) ini yang paling cepat, pasti digunakan BI saat rupiah melemah. BI mampu menekan, cadangan devisa memadai," ujar Piter.

 Data bank sentral menunjukkan, cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2018 sebesar 126 miliar dollar AS. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan posisi pada akhir Februari 2018 yang tercatat sebesar 128,06 miliar dollar AS.

Penurunan cadangan devisa pada Maret 2018 terutama dipengaruhi oleh penggunaan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah. Cadangan devisa juga digunakan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.

Sumber : https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3630564568062377863#editor/target=post;postID=764122681642155110

No comments:

Powered by Blogger.