Survei I2: Tiga Cawapres Pendamping Jokowi Pilihan Netizen
Perbincangan
mengenai siapa yang bakal menjadi capres dan cawapres kian memanas dan menarik
perhatian publik, terutama di media sosial Twitter, Facebok, serta Instagram.(Dok
Indonesia Indicator)
JAKARTA, KOMPAS.com -
Perbincangan mengenai siapa yang bakal menjadi capres dan cawapres kian memanas
dan menarik perhatian publik, terutama di media sosial Twitter, Facebok, serta
Instagram.
Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2)
Rustika Herlambang mengatakan, sepanjang 11-18 Juli 2018, terdapat 544.245
cuitan dari 182.923 akun Twitter yang memperbincangkan, menebak, mengusulkan,
memunculkan nama-nama capres dan cawapres yang diharapkan.
"Kami melakukan kajian analisis media
sosial dengan pendekatan Social Network Analysis (SNA)," ujar Rustika
dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (25/7/2018).
Rustika menjelaskan, ada tiga kelompok yang
masing-masing dikoneksikan dengan pembicaraan calon presiden dari seluruh
jejaring di media sosial Twitter.
Presiden
Joko Widodo memberikan sambutan saat menghadiri pengajian Alquran dan Haul di
Pondok Pesantren An Najah, Gondang, Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (14/7). Dalam
kunjungan tersebut Presiden Joko Widodo menekankan kepada para santri dan
santriwati untuk tetap menjaga kebhinekaan antar umat dan suku. (ANTARA
FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Koalisi Jokowi
Kelompok pertama koalisi Jokowi, kedua kelompok
yang netral, ketiga kelompok kedekatan dengan Prabowo.
Dari kelompok pertama terdapat nama Ketua Umum
PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
"Pertemuan kelompok ini menunjukkan adanya usulan kedekatan, siapakah yang
pantas sebagai cawapres untuk mendampingi Jokowi," ujar Rustika.
Kelompok yang membicarakan Cak Imin, mencapai
2.406 akun dengan total mencapai hastag 112 dan total aktivitas sebanyak
103.666.
Dalam jaringan besar, posisi Cak Imin terletak
di paling pinggir, menjauh dari nama-nama lainnya, kecuali hanya dengan Jokowi.
"Ini artinya, mereka yang merespons hanya akun-akun pendukung Jokowi-Cak
Imin, satu suara," ungkap Rustika. Sementara, kelompok yang membicarakan
Airlangga mencapai 426 akun dengan total hastag 26 dan aktivitas 5.522.
"Airlangga dipercakapkan oleh banyak pihak, meskipun rata-rata oleh pendukung
koalisi. Dan secara jumlah jaringan relatif kecil dibanding Cak Imin dan Mahfud
MD," papar Rustika.
Beberapa nama lainnya muncul dalam kubu
jaringan terdekat Jokowi, yakni Chairul Tanjung, M Romahurmuziy, serta
Moeldoko. Posisi Mahfud MD, menurut Rustika, tampak lebih menarik bagi netizen
karena dibahas kedua kubu, sehingga berada di posisi tengah jaringan besar.
Dari kubu Jokowi, tweet netizen kebanyakan menunjukkan setuju pada wacana atau
isu pemasangan Jokowi-Mahfud MD.
Kelompok yang membicarakan Mahfud MD mencapai
3.031 akun dengan total hastag 33 dan total aktivitas mencapai 32.886.
"Namun dari kubu Prabowo, banyak yang menyayangkan kenapa Mahfud MD
seperti berpihak pada Jokowi," katanya.
"Bahkan ada yang sudah memasang-masangkan
Jokowi-Mahfud vs Prabowo-Anies. Namun sekali lagi, posisinya yang berada di
tengah jejaring menunjukan tingginya tingkat ketertarikan netizen terhadap
Mahfud dibanding calon lain," ujar sambung dia. Nama-nama lain yang muncul
dalam jaringan tengah adalah KH Ma'ruf Amin, Susi Pudjiastuti, dan Sri Mulyani.
Beberapa pendukung Jokowi setuju untuk
mencawapreskan Susi, meski tidak memiliki dukungan dari parpol. Posisi tengah
ini terjadi karena netizen membicarakan Susi pada isu kelulusan paket C Susi
berkat dukungan Anies Baswedan dan cibiran dari akun @Fahrihamzah.
Sementara nama KH Ma’ruf Amin tidak terdapat
akun dan hastag mengenainya. Dia lebih banyak dibincangkan pendukung Jokowi
bersamaan dengan Mahfud MD. Begitupun nama Sri Mulyani, yang tidak memiliki
akun, namun terdapat hashtag terkait Sri Mulyani, meski pembicaraan Sri Mulyani
membentuk kelompok kecil di ujung jejaring.
PERNYATAAN
BERSAMA Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum
Partai Gerindra Prabowo Subianto memberi penyataan bersama seusai bertemu di
rumah SBY di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (24/7/2018) malam. Warta
Kota/Henry Lopulalan(Henry Lopulalan)
Poros Kedua dan Ketiga Berdasarkan kajian I2,
pada jejaring ketiga terdapat lima nama yang memiliki kedekatan yang sering
dianggap poros kedua dan ketiga, terdapat nama Prabowo, Anies, Agus Hari Murti,
Gatot Nurmantyo, serta Jusuf Kalla.
"Menariknya, dalam jejaring netizen
twitter JK lebih cocok (diframing) untuk dikoalisikan dengan AHY, Gatot, dan
Anies," imbuhnya. "Itu sebabnya, JK lebih terlihat dekat dengan
ketiga figur tersebut ketimbang dengan Jokowi atau Prabowo. Nah, ketiga nama
tersebut juga cenderung dibicarakan oleh para kelompok pendukung Prabowo,”
katanya.
Sementara itu, penghubung kelompok JK dan Gatot
(AHY-JK, AHY-Gatot, Prabowo-JK, Prabowo-Gatot, Anies-JK, Anies-Gatot), tidak
terdapat node berukuran besar. Hal ini menunjukkan akun-akun penghubung tidak
terlalu aktif membuat cuitan. Akun penghubung lebih banyak diisi akun portal
berita atau media. Secara keseluruhan, jika dilihat dari kekuatan jaringan dan
hastag di twitter, hastag Cak Imin Jokowi dalam segala variasi mendominasi
dibanding tagar oposisi seperti #gantipresiden.
Sementara itu, apabila dilihat dari prosentasi
akun dan hastag, Jokowi mendapat porsi jaringan sebanyak 23,31 persen, Prabowo
16,25 persen, Mahfud 13,44 persen, AHY 12,3 persen, Cak Imin 11,4 persen, Anies
10,5 persen, JK 6,8 persen, Gatot 4,93 persen, dan Airlangga 2,03 persen.
Pemilih Muda
Sisi lain dari percakapan capres cawapres di
twitter adalah tingginya antusiasme generasi milenial, khususnya pemilih muda.
Dari sisi demografi, percakapan ini didominasi berturut-turut anak muda usia
18-25 tahun sebanyak 36,7 persen, 25-35 sebanyak 33,9 persen, serta di atas 35
tahun sebanyak 25,8 persen. "Emosinya Trust dan anticipation,"
ujarnya.
Indonesia Indicator juga melakukan riset serupa
dari Facebook dan Instagram. Di Instagram, Jokowi lebih dekat dengan Mahfud MD
dan Airlangga, sementara Prabowo lebih mendekat Gatot Nurmantyo dan AHY.
Jusuf Kalla sendiri sering dikaitkan dengan AHY
dan Anies. Sementara di Facebook, berdasarkan atas analisa jaringan, cluster
Jokowi berada dekat antara Jusuf Kalla dan Prabowo. Posisi Jokowi berada di
tengah karena banyaknya percakapan positif yang mendukung Jokowi dengan JK, dan
juga percakapan yang mengaitkan Jokowi dan Prabowo seputar persaingan di
antaranya.
Sementara itu, Gatot Nurmantyo cenderung ke
Prabowo dan AHY. DI Facebook, AHY dan Gatot disebut-sebut merupakan pasangan
yang bakal menjadi pesaing berat Jokowi selain Prabowo.
Sumber :
Sumber :
No comments: