Breaking News

Upaya Menyudutkan Presiden Jokowi Dengan Isu Penjualan Aset Negara

Jakarta – Jelang tahun politik 2018 dan 2019 berbagai isu soal penjualan aset semakin kencang dihembuskan.  Berbagai upaya dilakukan pihak-pihak yang ingin mendiskreditkan Presiden Jokowi, termasuk menyebar isu melalui konten-konten.

“Isu penjualan jalan tol, bandara, dan pelabuhan, itu hoaks tidak bisa dipertanggungjawabkan. Sampai saat Pemerintah tidak pernah berencana menjual aset negara. Sebelumnya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi maupun Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono membantah isu penjualan tersebut. Disebutkan Basuki, meski jalan tol dibiayai oleh swasta, aset jalan tol tetap milik negara.

Menhub Budi Karya Sumadi memastikan, tidak ada aset BUMN yang akan dijual kepada swasta, tapi memberikan hak konsesi kepada pihak lain dengan waktu tertentu dengan cara tertentu.

Anggaran negara tidak mampu menopang seluruh kebutuhan pembangunan infrastruktur yang menjadi target Presiden Jokowi, yakni membangun tol hingga 1.800 km sampai 2019, sehingga sistem “bangun-jual” diperlukan.

Pendekatan pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi adalah Indonesia-sentris. Melalui sistem “bangun-jual”, infrastruktur jalan tol dapat merata di seluruh Indonesia.

Sistem tersebut diterapkan untuk mendapatkan dana segar yang kemudian akan digunakan untuk membangun ruas-ruas tol atau infrastruktur lainnya. Dalam hal ini adalah pelepasan kepemilikan dimana lewat skema ini, perusahaan bisa mengurangi rasio pinjaman terhadap modal yang dimiliki sehingga bisa tetap sehat dalam menjalankan proyek-proyek yang dimiliki.

Konten-konten yang dimunculkan untuk mendiskreditkan Presiden Jokowi melalui isu penjualan aset negara, merupakan bentuk provokasi tanpa didasari data dan fakta yang jelas.




Sumber

No comments:

Powered by Blogger.