Konstruksi Tol Pertama di Kalimantan 64%, Bisa Dipakai 2019
Balikpapan - Jalan Tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99,35 Km telah mencapai progres konstruksi 64%. Jalan tol pertama di Kalimantan ini akan menghubungkan dua kota besar di Kalimantan yaitu Kota Balikpapan dan Kota Samarinda.
Jalan tol ini ditargetkan bisa selesai pada penghujung tahun 2018, sehingga dapat beroperasi penuh pada awal tahun 2019 ini.
Seperti dikutip detikFinance dari keterangan resmi, Minggu (12/8/2018), hingga awal Agustus 2018, progres Seksi 2, Seksi 3 dan Seksi 4 adalah 63,31%. Sementara progres konstruksi Seksi 1 sampai dengan Seksi 5 adalah 65,25%. Adapun progres pembebasan lahan hingga awal Agustus 2018 telah mencapai 95,47% dari total keseluruhan lahan.
Jalan tol Balikpapan-Samarinda terdiri dari ruas Viability Gap Fund (VGF) yaitu Seksi 1 dan 5 sepanjang 33,525 Km dan ruas investasi (Seksi 2,3 dan 4) sepanjang 65,825 Km. Tol ini akan menjadi cikal bakal Trans Kalimantan.
"Kami terus bekerja secara optimal, untuk itu dibutuhkan tim yang solid. Kami tetap berupaya dapat selesai tepat waktu," ujar Direktur Utama PT JBS, STH Saragi.
Jalan Tol Balikpapan-Samarinda sendiri terdiri atas lima seksi, yaitu :
a. Seksi 1 mulai dari Km 13 hingga Samboja sepanjang 21,95 km
b. Seksi 2 dari Samboja hingga Muara Jawa sepanjang 30,05 km
c. Seksi 3 dari Muara Jawa hingga Palaran sepanjang 18,20 km
d. Seksi 4 dari Palaran hingga Samarinda sepanjang 17,15 km
e. Seksi 5 dari km 13 Balikpapan hingga Bandara Sepinggan sepanjang 11,09 km.
Kehadiran Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dapat memangkas total perjalanan, kondisi saat ini dari Balikpapan ke Samarinda mencapai 150 km melalui jalan nasional. Nantinya dengan melintasi jalan tol Balikpapan-Samarinda kurang lebih hanya 100 km, efisiensi jarak tempuh ini berbanding lurus dengan efisiensi waktu perjalanan antara Balikpapan dan Samarinda.
Saat ini, waktu tempuh antara Kota Balikpapan dan Kota Samarinda menghabiskan waktu hingga 3-4 jam. Nantinya waktu tempuh tersebut dapat dipersingkat menjadi hanya 1 jam. Dengan demikian, dapat memangkas biaya logistik karena distribusi barang antar dua kota tersebut menjadi lebih cepat.
(eds/zlf)
No comments: